kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penurunan investasi menjadi sumber utama kontraksi ekonomi Indonesia di 2020


Jumat, 05 Februari 2021 / 11:59 WIB
Penurunan investasi menjadi sumber utama kontraksi ekonomi Indonesia di 2020
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto saat memaparkan?inflasi Januari 2021, Senin (1/2) di kantor BPS Pusat, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2020 berada di zona negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun lalu tumbuh minus 2,07% year on year (yoy).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari sisi pengeluaran, sumber utama kontraksi di sepanjang tahun 2020 adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dengan kontribusi terhadap kontraksi 1,63%.

“Sumber kontraksi ada di PMTB. Kemudian disusul dengan konsumsi rumah tangga yang dengan kontribusi 1,43%,” tegas Suhariyanto, Jumat (5/2) via video conference.

Terperinci, komponen investasi pada sepanjang tahun 2020 mengalami pertumbuhan minus 4,95% yoy. Penurunan investasi bisa dilihat di penjualan semen domestik yang tumbuh minus 10,38% yoy.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia tahun 2020 minus 2,07% yoy, pertumbuhan negatif pertama sejak 1998

Tak hanya itu, volume penjualan kendaraan untuk barang modal juga terpantau minus 41,83% yoy serta nilai impor barang-barang modal yang tumbuh negatif 16,73% yoy.

Kemudian, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh minus 2,63% yoy. Kontraksi komponen ini didorong oleh masih rendahnya daya beli masyarakat.

Ini tercermin dari penjualan eceran yang tumbuh minus 12,03% yoy, impor barang konsumsi tumbuh minus 10,93% yoy, penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor terkontraksi masing-masing sebesar minus 50,49% yoy dan minus 43,54% yoy.

Baca Juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 minus 2,07%



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×