kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penurunan harga beras belum sebabkan deflasi


Rabu, 14 Maret 2012 / 13:53 WIB
Penurunan harga beras belum sebabkan deflasi
ILUSTRASI. UMKM. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Harga beras mulai menurun seiring memasuki musim panen di beberapa daerah. Namun, penurunan harga beras diperkirakan tidak akan menyebabkan deflasi pada bulan ini.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa beralasan, penurunan harga beras masih rendah. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Hatta mengatakan, harga beras turun sekitar 1%.

Begitu pula kata Menteri Pertanian Suswono. Suswono menerangkan, penurunan harga beras ini sudah terjadi di beberapa sentra produksi beras.

Di Jawa Timur, Suswono mengatakan, harga gabah kering panen di tingkat petani sudah turun menjadi Rp 3.100 per kilogram (kg) atau di bawah harga pembelian pemerintah sebesar Rp 3.300 per kg. "Harga beras di Jawa Tengah juga sudah ada yang turun karena Maret ini panen raya, dan diperkirakan sampai pertengahan April," katanya, Rabu (14/3).

Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika mengungkapkan, penurunan harga beras saat ini belum signifikan. Bahkan, dia mengungkapkan, harga beras di beberapa daerah justru malah naik.

Selain itu, Erani mengatakan, kenaikan harga barang-barang sudah mulai terasa sejak rencana kenaikan harga BBM terungkap. Dia memperkirakan, dampak kenaikan harga BBM akan sangat terasa hingga tiga bulan ke depan. Pemerintah sendiri berencana menaikkan harga BBM subsidi per 1 April mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×