kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Penurunan ekspor penyebab neraca dagang Desember defisit US$ 270 juta


Senin, 15 Januari 2018 / 14:13 WIB
Penurunan ekspor penyebab neraca dagang Desember defisit US$ 270 juta
Konpers BPS mengenai neraca dagang Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Desember 2017 defisit US$ 270 juta. Defisit ini menjadi yang kedua di tahun ini setelah Juli lalu yang tercatat sebesar US$ 271,2 juta.

Defisit tersebut disebabkan oleh penurunan ekspor yang lebih besar dibanding penurunan impor. Ekspor tercatat turun 3,45% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 14,79 miliar. Sementara penurunan impor hanya 0,29% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 15,06 miliar.

Walaupun secara tahunan, baik ekspor maupun impor masing-masing tercatat tumbuh 6,93% year on year (YoY) dan naik 17,83% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan ekspor di Desember tahun lalu itu disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 5,41% dibanding November. Sementara ekspor migas naik 17,96%.

Berdasarkan sektornya, penurunan terbesar terjadi pada sektor pertanian sebesar 12,82%. "Pertanian mengalami penurunan. Komoditinya, buah-buahan tahunan, mete, kopi, aromatik, rempah-rempahan, ini yang turun month to month (bulanan)," kata Suhariyanto dalam keterangan pers di kantornya, Senin (15/1).

Sektor pengolahan juga turun 9,98% dibanding bulan sebelumnya. Penyebabnya, penurunan pada ekspor industri makanan, industri kendaraan bermotor, serta industri komputer, barang elektronik, dan optik. Sementara sektor pertambangan dan lainnya naik 18,95%.

Dari sisi impor, penurunannya disebabkan oleh penurunan impor bahan baku atau penolong sebesar 1,17% dibanding bulan sebelumnya. Penurunannya, disebabkan oleh penurunan pada impor helikopter dan circuit hole.

Sementara impor barang modal dan barang konsumsi masing-masing naik 2,02% dan 2,43%. Meski impor barang konsumsi naik lanjut Suhariyanto, penyumbang terbesar impor masih dari impor bahan baku atau penolong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×