kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Penjualan Eceran Meningkat Pada Mei Tumbuh 2,1%, Ini Faktor Pendorongnya


Selasa, 09 Juli 2024 / 13:48 WIB
Penjualan Eceran Meningkat Pada Mei Tumbuh 2,1%, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diindikasikan meningkat bila dibandingkan periode sama tahun lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/06/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diindikasikan meningkat bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), penjualan eceran meningkat tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2024 tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1% year on year (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Bidang Komunikasi Erwin Haryono menyampaikan, peningkatan tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau tumbuh 2,6 yoy, serta Suku Cadang dan Aksesori 11% yoy.

Baca Juga: Penjualan Ritel Global Tumbuh Mini

“Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 3,5% month to month (mtm) sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/7).

Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori secara bulanan sebesar 5,3% mtm serta bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 3%.

Adapun secara spasial, penjualan eceran meningkat dan keluar dari fase kontraksi di beberapa kota, yakni Bandung sebesar 11,5% yoy dan Makassar sebesar 8,3% yoy.

Baca Juga: Pengusaha Ritel Keberatan Atas Zonasi Penjualan Produk Tembakau di RPP Kesehatan

Kota lainnya yang juga tercatat meningkat yakni Manado sebesar 5,7% yoy, Jakarta 26,6% yoy, dan Denpasar 10,2% yoy.

Sementara itu, secara bulanan, mayoritas kota berada pada fase kontraksi, dengan penurunan terdalam terjadi di Kota Medan sebesar 8,0% mtm, Bandung 7,1% mtm, dan Manado 5,1% mtm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×