kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha pakan ternak protes larangan impor MBM


Jumat, 27 April 2012 / 14:00 WIB
Pengusaha pakan ternak protes larangan impor MBM


Reporter: Rika Panda | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah untuk sementara ini, melarang produk hewan asal Amerika Serikat (AS) masuk ke wilayah Indonesia karena kasus sapi gila yang terjadi di sana. Salah satunya, adalah Meat Bone Meal (MBM) atau dikenal sebagai tepung tulang. MBM merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan pakan ternak.

Hingga kini, MBM tidak diproduksi di dalam negeri. Ada tiga negara yang menjadi pengimpor MBM ke wilayah Indonesia, yaitu Amerika Serikat, Australia dan Newzealand. Namun, porsi terbesar impor MBM berasal dari Negeri Paman Sam.

Tak dipungkiri, pelarangan impor itu memicu reaksi dari para produsen pakan ternak. Ketua Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman menyebut, keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara impor MBM asal AS, kurang tepat. Pasalnya, MBM yang masuk di Indonesia sebagian besar digunakan sebagai bahan baku campuran untuk pakan unggas.

Sementara, penyakit sapi gila tidak akan menular ke ayam, melainkan ke sesama sapi. Dengan demikian, resiko penularan penyakit tersebut ke ayam relatif kecil, sehingga MBM dinilai aman untuk diimpor. "MBM yang masuk tidak untuk pakan ruminansia, tapi unggas, jadi resiko kecil. Kami berharap pemerintah tetap memperbolehkan impor MBM, tapi tidak boleh diberikan ke ruminansia. MBM ini cukup aman asalkan tentunya dengan tetap memperhatikan analisa resiko," ujar Sudirman, di Jakarta, Jumat (27/4).

Selain itu, menurut Sudirman, saat ini dalam hal mengimpor MBM, pemerintah juga tidak menganut zero risk, Tetapi risk analisa yang dinilai lebih masuk akal. Dari segi teknis, negara AS sangat luas dan terdiri dari negara-negara bagian, sehingga tidak bisa disamakan untuk semua wilayah.

Dengan ditemukannya kasus penyakit sapi gila menyerang peternakan sapi perah di California Amerika Serikat, tidak bisa diartikan semua wilayah di AS terpapar penyakit sapi gila tersebut. "AS itu luas sekali oleh karena itu pemerintah seharusnya mempertimbangkan luas wilayah AS dan analisa resiko. Kami bersama pihak Kementerian Pertanian (Kementan) juga selalu mengirim orang untuk memastikan keamanan bahan baku MBM tersebut," lanjut Sudirman.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, pemerintah Indonesia resmi menghentikan sementara masuknya produk turunan hewan sapi asal AS ke Indonesia terkait adanya kasus penyakit sapi gila di negara tersebut. Penghentian impor daging sapi dan produk turunannya yang berasal dari AS berlaku mulai 24 April 2012. Penghentian impor itu untuk mengantisipasi penyebaran penyakit sapi gila masuk ke Indonesia

Penghentian sementara inpor daging sapi asal AS ini berdasarkan hasil rekomendasi dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, penjelasan dan beberapa dokumen dari Kedutaan Besar AS serta aspek-aspek ilmiah yang ada.

Menurut Syukur, produk hewan yang berasal dari AS yang dihentikan masuk ke Indonesia, antara lain meat bone meal (MBM), jeroan, daging pertulang dan kayo latin yang berasal dari tulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×