kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha: Koordinasi antar instansi kurang intensif, dwelling time belum stabil


Rabu, 05 September 2018 / 15:49 WIB
Pengusaha: Koordinasi antar instansi kurang intensif, dwelling time belum stabil
ILUSTRASI. Akativitas Bongkar Muat Di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha logistik menilai waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan saat ini belum mengalami perbaikan berarti. Waktu tunggu di pelabuhan saat ini belum mampu memenuhi target pemerintah di bawah dua hari. Penyebabnya terjadi penumpukan barang di pelabuhan lantaran kurangnya sinergi antar instansi yang mempunyai kewenangan di pelabuhan.

"Kalau sekarang masih tidak stabil, kadang dua hari. Tapi ya maksimal masih tiga hari," ujar Nofrisel Ketua Komite Tetap Jasa layanan Logistik, Supply Chain dan SDM Kamar Dagang Indonesia (Kadin) kepada Kontan.co.id Rabu (5/9).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan rasa penasarannya terhadap penyebab dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih di atas tiga hari. Padahal, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar dwelling time maksimal tiga hari saja demi menunjang produktivitas di pelabuhan.

Selain di Tanjung Priok, pelabuhan lain seperti Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan memiliki dwelling time di atas tiga hari. Hanya di Makassar yang dwelling time-nya 0,9 hari.

"Jadi ke depannya kalau bisa instansi yang ada di pelabuhan mesti saling komunikasi. Kadang dari Bea Cukai sudah baik, tapi yang lain belum," kata Nofrisel.

Pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Budi menuturkan ada sejumlah penyebab yang menahan barang keluar pelabuhan. Misalnya, pemilik barang yang tidak memiliki gudang untuk menumpuk kontainernya, atau biaya yang lebih mahal ketika memindahkan kontainer ke lokasi lain di luar pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×