kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pengusaha: Koordinasi antar instansi kurang intensif, dwelling time belum stabil


Rabu, 05 September 2018 / 15:49 WIB
Pengusaha: Koordinasi antar instansi kurang intensif, dwelling time belum stabil
ILUSTRASI. Akativitas Bongkar Muat Di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha logistik menilai waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan saat ini belum mengalami perbaikan berarti. Waktu tunggu di pelabuhan saat ini belum mampu memenuhi target pemerintah di bawah dua hari. Penyebabnya terjadi penumpukan barang di pelabuhan lantaran kurangnya sinergi antar instansi yang mempunyai kewenangan di pelabuhan.

"Kalau sekarang masih tidak stabil, kadang dua hari. Tapi ya maksimal masih tiga hari," ujar Nofrisel Ketua Komite Tetap Jasa layanan Logistik, Supply Chain dan SDM Kamar Dagang Indonesia (Kadin) kepada Kontan.co.id Rabu (5/9).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan rasa penasarannya terhadap penyebab dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih di atas tiga hari. Padahal, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar dwelling time maksimal tiga hari saja demi menunjang produktivitas di pelabuhan.

Selain di Tanjung Priok, pelabuhan lain seperti Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan memiliki dwelling time di atas tiga hari. Hanya di Makassar yang dwelling time-nya 0,9 hari.

"Jadi ke depannya kalau bisa instansi yang ada di pelabuhan mesti saling komunikasi. Kadang dari Bea Cukai sudah baik, tapi yang lain belum," kata Nofrisel.

Pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Budi menuturkan ada sejumlah penyebab yang menahan barang keluar pelabuhan. Misalnya, pemilik barang yang tidak memiliki gudang untuk menumpuk kontainernya, atau biaya yang lebih mahal ketika memindahkan kontainer ke lokasi lain di luar pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×