kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Hong Kong pilah-pilih 50 proyek infrastruktur Indonesia


Rabu, 25 April 2018 / 18:55 WIB
Pengusaha Hong Kong pilah-pilih 50 proyek infrastruktur Indonesia
ILUSTRASI. Indonesia-Hong Kong Strategic Partnership


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hong Kong Trade Development Council (HKDTC) menyampaikan, terdapat setidaknya 50 proyek infrastruktur Indonesia yang mendapatkan perhatian dari para pengusaha Hong Kong-Shanghai.

Vincent Lo Ketua HKDTC, sebuah badan perdagangan yang menciptakan kesempatan bagi perusahaan dan bisnis asal Hong Kong menyampaikan hal tersebut usai menandatangani nota kesepahaman antara HKDTC dengan BKPM Indonesia.

"Kami telah mengidentifikasi lebih dari 50 proyek infrastruktur kemudian kita menyampaikannya kepada para delegasi dan mereka akan menentukan proyek mana saja yang mereka tertarik," paparnya, Rabu (25/4).

Delegasi yang dimaksud adalah 40 investor Hong Kong dan Tiongkok yang menghadiri penandatanganan MoU tersebut. Adapun mereka berasal dari sektor bidang keuangan, konsultasi, arsitektur, energi, pengolahan air dan sampah, konstruksi dan keinsinyuran, hukum dan akunting, transportasi dan lainnya.

Walau enggan merinci detil 50 proyek dan potensi nilainya, Vincent menyampaikan, proyek tersebut bakal berbasis infrastruktur dan meliputi pembangunan jalan, jembatan dan bahkan transportasi massal.

Lanjut lagi, HKDTC menawarkan sebagai fasilitator antara pengusaha dan investor Hong Kong dan China untuk berusaha di Indonesia. Kemudian bagi perusahaan asing seperti dari Amerika maupun Eropa yang memiliki perusahaan di Hong Kong juga dapat menggunakan koneksi HKDTC untuk masuk berinvestasi ke Indonesia.

Asal tahu, Hong Kong dan China merupakan dua negara dengan nilai investasi langsung yang besar bagi Indonesia tahun 2017. Hong Kong menduduki peringkat empat senilai US$ 2 miliar dan China posisi ketiga senilai US$ 1 miliar. Bila digabung, kedua negara tersebut menjadi donatur FDI kedua terbesar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×