kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Bicara Soal Pilpres Satu Atau Dua Putaran, Mana yang Lebih Baik?


Rabu, 14 Februari 2024 / 16:17 WIB
Pengusaha Bicara Soal Pilpres Satu Atau Dua Putaran, Mana yang Lebih Baik?
ILUSTRASI. Ketua Apindo Shinta Kamdani. ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia usaha buka suara terkait harapanya pada Pilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang tengah berlangsung. Pengusaha juga memberikan pandangan jika pilpres ini berjalan satu ataupun dua putaran. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pengusaha tidak mempermasalahkan satu atau pun dua putaran pelaksanaan pilpres 2024. 

Sebab menurutnya, hal yang paling penting adalah kelancaran penyelenggaraan, kredibilitas, kepercayaan proses pemilihan dan penerimaan hasil pemilu di masyarakat. 

"Kalau elemen ini bisa diciptakan, persepsi uncertainty tinggi yang ada di pasar saat ini akan lebih cepat dipulihkan & pemulihan kinerja ekonomi sektor riil juga bisa dimaksimalkan dengan lebih cepat," kata Shinta pada Kontan.co.id, Rabu (14/2). 

Baca Juga: Ini Gambaran Kondisi Fiskal, Ekonomi Hingga Investasi Jika Pemilu Terjadi 2 Putaran

Shinta mengatakan baik satu maupun dua putaran keduanya memiliki dampak yang hampir sama. 

Jika satu putaran pemulihan persepsi pasar bisa lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi di sektor riil bisa dipacu lebih panjang. Namun di saat yang sama, potensi pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi yang bisa digenjot dari pengeluaran pemilu bisa hilang. 

Sebaliknya, jika dua putaran terdapat risiko bahwa persepsi ketidakpastian pelaku pasar akan lebih lama bahkan sampai kuartal ketiga. Sehingga ada dampak perlambatan ekonomi di sektor riil, khususnya pada ekspansi investasi dan kinerja usaha. 

Namun, dengan pilpres dua putaran ada potensi pengeluaran anggaran pemilu bisa menjadi lebih banyak dan faktor ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dari sisi konsumsi. 

"Jadi sebetulnya tidak terlalu signifikan perbedaannya kalau dilihat dari segi pertumbuhan yang bisa diciptakan. Hanya masalah mau menciptakan pertumbuhan dari sisi mana," jelas Shinta. 

Shinta mengatakan bahwa yang paling penting dari pemilu adalah proses dan hasil pemilu yang adil. 

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Masih Mendaki, Belanja Masyarakat Menurun pada Awal 2024

Hal ini menurutnya yang turut andil dalam meningkatkan kepercayaan dunia usaha termasuk investor yang ingin berinvestasi di Indonesia. 

"Kalau asal pemilu tapi prosesnya banyak kejanggalan atau kecurangan atau hasil pemilu tidak diterima atau didukung oleh semua pihak, iklim usaha dan kinerja sektor riil pun akan sulit dipulihkan pun dimaksimalkan untuk pertumbuhan," jelas Shinta. 

"Jadi yang penting fokus pada proses yang baik sesuai ketentuan hukum yang berlaku saja dan kita lihat bagaimana suara masyarakat nanti menentukan apakah bisa satu putaran atau dua putaran. Jalankan sesuai ketentuan yang berlaku," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×