Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Andrinof Chaniago, Tim Visi Indonesia 2033 menilai justru mengkhawatirkan program Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) banyak paradoks dan kontrakdiksi pemerataan pembangunan dan sosial-ekonomi antara Pulau Jawa dan luar Jawa.
Karena, imbuhnya, rancangan yang dibuat pemerintah dalam MP3EI, tetap ingin membuat pulau Jawa lebih maju. "Kemudian memajukan itu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di luar (pulau) Jawa secara besar-besaran," tegas Andrinof dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (8/12)
Menurut Andrinof, infrastruktur yang dibikin pemerintah dalam MP3EI tak lain bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam di luar pulau Jawa. Seperti membuat jalur kereta api sepanjang 1.200 Kilometer di Kalimantan.
"Itu kan persiapan untuk mengeksploitasi sumber daya alam khususnya batubara. Bukan untuk memajukan daerah itu, bukan membuat pembangunan di sana agar lebih berkualitas," jelasnya.
Karena itu, dia tegaskan, Tim Visi Indonesia 2033 melihat alternatif untuk membuat Indonesia ini makin kuat adalah memeratakan pembanguna ke luar Jawa. Salah satu program strategis yang potensial adalah memindahkan ibukota negara ke Kalimantan. "Ke kalimantan, bukan sekedar memindahkan ke luar Jakarta menggesernya ke pinggir," tuturnya.
Alasannya, dengan pindah ke Kalimantan, akan muncul pusat-pusat pertumbuhan baru, kota-kota baru asal dirancang dengan konsep pembangunan yang berkualitas. "Dengan majunya Kalimantan, maka itu menjadi anak tangga untuk memajukan daerah Timur, yang juga tertinggal," ucapnya.
Karena itu, imbuhnya, penting memikirkan bagaimana dengan serius soal pemindahan ibukota Negara ke Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News