kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengamat Indef: Sulit bagi kita berharap rupiah kembali ke asumsi APBN sebelumnya


Selasa, 11 September 2018 / 19:12 WIB
Pengamat Indef: Sulit bagi kita berharap rupiah kembali ke asumsi APBN sebelumnya
ILUSTRASI. ANALISIS - Enny Sri Hartati


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara fundamental maupun eksternal, agak sulit bagi kita untuk berharap rupiah akan kembali stabil ke level yang di asumsikan oleh pemerintah di APBN sebelumnya. 

Karena besaran rasio hutang luar negeri Indonesia dan cadangan devisa di bawah 100%, saat ini Indonesia hanya memiliki cadangan devisa sebesar 72%.

Dengan cadangan devisa yang hanya 72%, hal itu tidak sebanding dengan kewajiban pembayaran hutang luar negeri Indonesia. Karena faktor itu, Indonesia termasuk ke dalam negara yang rentan mengalami krisis ekonomi. 

Memang kondisi perekonomian Indonesia dalam arti bahaya itu tidak selalu berpotensi krisis. Tetapi, bahwa ini akan menjadi warning untuk meningkatkan mitigasi Indonesia.

“Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh nilai tukar. Hal itu yang harus diwaspadai,” ujar Enny Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Selasa (11/9).

Selain itu Indonesia juga harus lebih berhati-hati dalam mengelola hutang, terutama hutang luar negeri. Proyek-proyek pembangunan infrasruktur yang nantinya tidak bisa meningkatkan ekspor atau penerimaan devisa, sebaiknya ditunda dahulu.

“Kita jangan mengambil hutang yang denominasinya menggunakan dollar. Karena konsekuensi dari hutang luar negeri, Bunga dan cicilannya kan harus dibayar dengan dollar,” ujarnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×