kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengacara Sriwijaya: Rekening perusahaan diblokir Garuda Indonesia


Jumat, 08 November 2019 / 05:32 WIB
Pengacara Sriwijaya: Rekening perusahaan diblokir Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Yusril Ihza Mahendra


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai Sriwijaya Air mengaku rekening perusahaannya diblokir oleh pihak Garuda Indonesia. Adapun pemblokiran disebabkan karena putusnya hubungan kerja sama antar keduanya. Akibatnya, operasional perusahaan sempat terganggu. Begitupun pelayanan kepada penumpang yang sempat terlantar hari ini karena delay-nya penerbangan.

"Rekening Sriwijaya Air diblokir sama Garuda Indonesia. Gimana perusahaan bisa kerja? Itu jadi impact juga kepada pelayanan," kata pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Baca Juga: Sejumlah penerbangan Sriwijaya Air dibatalkan, Kemenhub angkat bicara

Selain pemblokiran, Sriwijaya Air mengaku bekerja sama dengan Garuda Indonesia justru membuat utang semakin membengkak. Padahal, maksud dari kerja sama tersebut adalah membantu Sriwijaya Air untuk mampu melunaskan utang-utangnya. Pembengkakan utang disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya soal maintenance pesawat.

Sejak bergabung dengan Garuda Indonesia, maintenance maskapai Sriwijaya Air ditangani oleh GMF AeroAsia dengan biaya yang jauh lebih mahal. Padahal sebelumnya, Sriwijaya kerap mengerjakan maintenance sendiri. Selain itu, para kru pesawat harus tinggal di hotel, padahal Sriwijaya Air mengaku memiliki asrama untuk menampung kru penerbangan.

Baca Juga: Yusril: Garuda-Sriwijaya jangan ada konflik kepentingan

"Menurut persepsi Sriwijaya, utang malah bertambah dan membengkak selama dikelola oleh Garuda. Maksud dari kerja sama ini kan untuk meningkatkan kapabilitas Sriwijaya agar bisa membayar utangnya kepada BUMN," tuturnya.

Untuk itu, pihaknya bakal melakukan audit dibantu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung untung rugi yang diklaim masing-masing perusahaan.

Pesawat Sriwijaya Air

"Pihak Sriwijaya mengatakan utang malah tambah membengkak. Sementara Garuda Indonesia menganggap utang malah berkurang 18%. Ya sudah kita audit saja pakai BPKP," ujar Yusril.

Baca Juga: Luhut: Audit utang piutang Garuda-Sriwijaya berlangsung hingga 10 hari ke depan

Saat ini, perusahaan sepakat untuk meneruskan kerja sama sementara selama 3 bulan ke depan. Nantinya, perjanjian kerja sama juga akan direvisi untuk menghindari konflik kepentingan.

"Dua-duanya ingin untung, ingin sama-sama maju tapi ada hal juga yangg lebih dipertimbangkan. Kalau memang mau kerja sama legalnya itu harus diatur dengan benar supaya tidak terjadi konflik kepentingan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sriwijaya Mengaku Rekening Perusahaannya Diblokir Garuda Indonesia"
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×