Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, untuk sektor konstruksi dan real estat juga mengalami pertumbuhan sebesar 21,64%, setelah pada periode yang sama di tahun sebelumnya mengalami kontraksi 30,9%. Pertumbuhan pada sektor ini didorong oleh membaiknya kinerja konstruksi gedung, berkurangnya restitusi dan pembayaran royalti.
Untuk sektor informasi dan komunikasi, juga mengalami pertumbuhan sebesar 87,76%, setelah di periode yang sama pada tahun lalu hanya tumbuh 5,52%. Pertumbuhan ini didorong oleh pembayaran dividen ke Subjek Pajak Luar Negeri (SPLN).
Baca Juga: Perpanjangan Kerjasama BCSA dengan Australia Berdampak Positif Bagi Rupiah
Lebih lanjut, untuk penerimaan pajak pada sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan sebesar 0,04%, setelah pada periode yang sama di tahun sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 11,06%.
Lalu, untuk sektor jasa perusahaan tumbuh sebesar 14,38%, setelah pada periode yang sama di tahun sebelumnya mengalami kontraksi 21,15%.
“Jadi kalau dilihat dari sektoral pemulihan ekonomi terlihat cukup merata di semua sektor. Bahkan sektor jasa yang selama ini tertekan akibat pandemi juga menunjukkan pemulihan, termasuk konstruksi yang selama ini juga terpukul, kini mengalami pemulihan,” imbuh Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News