Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar negara berkembang nampaknya masih harus menempuh jalan yang sangat terjal untuk menjadi negara maju.
Menurut Bank Dunia, setidaknya ada 70% negara berkembang yang bakal pontang-panting untuk naik kelas. Hal ini disebabkan oleh rata-rata pertumbuhan pendapatan per kapita selama tahun 2021 hingga 2023 yang masih rendah.
Rendahnya rata-rata pertumbuhan pendapatan per kapita ini memang tak lepas dari dampak Covid-19, yang salah satunya, menimbulkan ketimpangan pendapatan.
“Selain itu, ada sebab lain seperti naiknya harga pangan yang memukul telak populasi termiskin serta meningkatnya tingkat kerawanan pangan,” tulis lembaga tersebut dalam laporan Global Economic Prospects, seperti dikutip Jumat (14/1).
Baca Juga: Peringatan Bank Dunia: Covid-19 Menekan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global
Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan pendapatan per kapita di negara berkembang pada tahun ini akan melambat menjadi 3,4%.
Padahal di tahun 2021 Bank Dunia optimistis pendapatan per kapita negara berkembang bisa mencapai 5,1%.
Di tahun 2023, Bank Dunia masih pesimistis pendapatan per kapita negara berkembang bisa naik. Mereka pun kembali memperkirakan ada pelemahan pertumbuhan pendapatan per kapita di tahun depan menjadi 3,3%.
Pada tahun 2023, mereka memperkirakan pendapatan per kapita di hampir 40% negara berkembang akan tetap di bawah level pra Covid-19, alias di bawah tahun 2019.
“Terutama separuh negara yang rentan dan negara yang dilanda konflik, serta tiga perempat negara bagian kecil,” tandas Bank Dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
