kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemprov mana yang mampu serap anggaran tertinggi?


Senin, 24 Februari 2014 / 14:49 WIB
Pemprov mana yang mampu serap anggaran tertinggi?
ILUSTRASI. BMKG memberikan peringatan dini cuaca hari ini hujan lebat, provinsi berikut ini berstatus Siaga dan Waspada bencana. KONTAN/Muradi.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Realisasi anggaran belanja pemerintah daerah kerap menjadi keluhan karena minimnya serapan. Berikut ini adalah daftar lima provinsi yang penyerapan anggaran belanjanya tertinggi dan terendah dalam bujet Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013.

Lima provinsi yang penyerapan anggaran belanjanya paling tinggi adalah Jawa Tengah dengan realisasi 96%, Kalimantan Barat dengan realisasi 96%, Sulawesi Tengah dengan realisasi 95%, Jawa Timur dengan realisasi 95%, dan Sumatera Barat dengan realisasi 94%.

Sedangkan lima provinsi dengan penyerapan terendah adalah Riau dengan realisasi 84%, Sumatera Utara dengan 83%, Banten dengan 82%, Kepulauan Bangka Belitung dengan 81%, dan Kalimantan Selatan dengan 76%.

Sekadar gambaran, dalam APBN-P 2013 pagu transfer ke daerah mencapai Rp 529,4 triliun. Realisasinya hingga 31 Desember 2013 adalah Rp 513,3 triliun atau 97% dari target.

Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan realisasi belanja 33 provinsi di tahun 2013 adalah 89%. "Lebih rendah dari target realisasi yang direncanakan sebesar 96%," ujar Kuntoro dalam Kick Off Meeting dan Penyerahan Anugerah Teppa Tahun Anggaran 2013 di Jakarta, Senin (24/2).

Menurut Kuntoro, banyak hal yang membuat realisasi belanja provinsi ini tidak mencapai target. Salah satu sebabnya adalah telatnya peraturan daerah yang melancarkan pencairan dana. Di sisi lain, banyak kabupaten di provinsi yang juga belum mengerti bagaimana melaporkan realisasi belanja sehingga mereka tidak melakukan pelaporan. "Ini perlu ditindaklanjuti," tandas Kuntoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×