kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pemprov DKI Sebut Potensi Investasi dari JIF 2024 Tembus Rp 325 Triliun


Jumat, 06 September 2024 / 17:05 WIB
Pemprov DKI Sebut Potensi Investasi dari JIF 2024 Tembus Rp 325 Triliun
ILUSTRASI. Pejabat Gubernur?DKI Jakarta Heru Budi Hartono?usai?Rapat Terbatas Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek di Istana Kepresidenan, Jakarta (14/8/2023). Heru Budi mengatakan bahwa potensi investasi dari gelaran JJIF Summit 2024 mencapai Rp 325 triliun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan bahwa potensi investasi dari gelaran Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024 mencapai Rp 325 triliun.

Heru menjelaskan, besarnya potensi tersebut berasal dari 35 proyek infrastruktur yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“(Target investasi JIF Summit 2024) potensinya Rp 325 triliun,” ujarnya dalam gelaran JIF Summit 2024, di St. Regist, Jakarta, Jumat (6/9).

Heru mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis target tersebut mampu terealisasi setidaknya setengahnya, atau sebesar Rp 200 triliun – Rp 250 triliun.

“Tahun lalu kami dapat Rp 168 triliun (dari gelaran JIF 2023) dan mudah-mudahan tahun ini juga bisa meningkat, kami harapkan Rp 200 triliun – Rp 250 triliun investasi di Jakarta pasti dapat,” ungkap Heru.

Baca Juga: Lepas Status Ibu Kota, Jakarta Butuh Hingga Rp 600 Triliun untuk Bangun Infrastruktur

Sementara itu, Heru menuturkan, Jakarta membutuhkan dana hingga Rp 600 triliun usai status ibu kota dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dia bilang, besarnya anggaran yang dibutuhkan tersebut bakal digunakan untuk membangun infrastruktur, di mana Jakarta digadang-gadang akan diarahkan menjadi kota global.

“Ke depan, Jakarta tetap berkomitmen memperkuat perannya sebagai kota global yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara. Untuk mewujudkan itu, Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 600 triliun,” tuturnya.

Tentunya untuk meraih besaran anggaran tersebut bukan perkara mudah, sebab kemampuan fiskal DKI Jakarta yang tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hanya berkisar kurang lebih Rp 80 triliun.

Untuk itu, kata Heru, pihaknya perlu memastikan iklim investasi di Jakarta tetap tumbuh dan ramah kepada para investor agar mereka hendak menanamkan modalnya.

“Kemampuan fiskal daerah kurang lebih Rp 80 triliun. Ini dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta,” tandasnya.

Baca Juga: Risma-Pramono Mundur, Jokowi Buka Peluang untuk Reshuffle Kabinet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×