Reporter: Rika Panda | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Daerah, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara berencana membangun jembatan baru pengganti Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur (Kaltim) yang rubuh, Sabtu lalu.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umun (PU), Djoko Murjanto mengungkapkan proyek jembatan pengganti ini dibangun atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan lokasi yang berada sekitar 10-12 km dari lokasi jembatan yang rubuh tersebut.
"Pemda setempat akan membangun jembatan lain. Jembatan baru ini nantinya memang bersifat permanen," ujar Djoko Murjanto, di Jakarta, Senin (28/11).
Murjanto mengatakan rencana pembangunan jembatan baru ini sudah direncanakan sejak tahun lalu oleh pemda setempat, jauh sebelum terjadinya jembatan rubuh.
Mengenai rencana desainnya dan kebutuhan dananya, pembangunan jembatan baru pengganti itu masih dalam tahap pembahasan. Namun, lanjut Murjanto, anggaran ini kemungkinan besar akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Kutai Kartanegara.
"Pembangunan dimulai tahun depan, kemungkinan dananya berasal dari APBD mereka, karena seperti diketahui APBD mereka besar," ujarnya.
Dalam pembangunan jembatan baru pengganti ini, menurut Djoko Murjanto, pihak Kementerian PU akan tetap dimintai rekomendasi selama proses perencanaan dan pembangunan jembatan tersebut.
Namun Djoko Murjanto mengatakan dirinya belum mengetahui apakan Jembatan Kutai Kartanegara yang rubuh akan tetap dibangun kembali.
"Belum tahu apa akan tetap memperbaiki jembatan yang rubuh, kita lihat nanti setelah proses evaluasi," katanya.
Untuk akses antar wilayah yang terputus akibat jembatan rubuh, Djoko Murjanto mengatakan sementara akan dibantu menggunakan kapal feri yang operasionalnya menunggu pembangunan dermaga oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Djoko mengatakan pemeriksaan atau evaluasi jembatan rubuh akan dilaksanakan selama satu minggu terhitung sejak hari minggu kemarin. Sementara untuk evakuasi korban, tahap awal penanganan dilakukan selama 3x24 jam.
"Belum ada kabar lebih lanjut dari sana. Tim kami masih di sana bersama dengan Polda Kaltim untuk menginvestigasi penyebab jembatan rubuh," katanya.
Tim investigasi jembatan rubuh ini terdiri dari Balitbang PU, Bina Marga Kementerian PU, Polda Kalimantan Timur, para ahli kontraktor dan Bareskrim, konsultan pelaksana, serta volunter (sukarelawan) dari berbagai universitas.
Di lapangan saat ini, tim dari Litbang dan Bina Marga Kementerian PU, Universitas, para pakar atau ahli konstruksi jembatan sedang melakukan penelitian lebih mendalam.
Karena itulah, Djoko Murjanto, mengatakan belum berani memberikan kesimpulan penyebab putusnya hanger jembatan.
"Kepolisian saja masih menyelidiki sebabnya. Semua masih bekerja untuk mencari informasi sehingga mendapat jawaban penyebab dugaan putusnya hanger atau gantungan jembatan," katanya.
Jembatan Sungai Mahakam di Kalimantan Timur ini memiliki panjang sebesar 700 meter. Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Kutai Kartanegara ini ambruk pada pukul 16.30 Waktu Indonesia bagian Tengah atau sekitar 17.30 Waktu Indonesia bagian Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News