Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti membenarkan jika di tahun 2020 kontribusi dari pulau Jawa terhadap perekonomian nasional ialah 58,75%. Oleh karenanya diperlukan upaya khusus untuk menggeser struktur perekonomian agar terjadi pemerataan.
"Salah satu terobosan yang direncanakan untuk dilakukan dan telah dipikirkan oleh Bappenas adalah pembangunan ibu kota negara (IKN). Bahkan ini salah satu upaya terobosan untuk menggeser pertumbuhan ekonomi dari Jawa ke luar Pulau Jawa terutama Kalimantan dan sekitarnya," jelas Amalia dalam Konferensi Pers Daring Bappenas pada Selasa (9/2).
Kemudian dari simulasi yang dilakukan Bappenas dengan pembangunan perumahan dan perkantoran saja di IKN, akan memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur sebesar 2,1% basis poin.
Baca Juga: Kepala Bappenas: Pemindahan ibu kota, seksi tetapi sensitif
"Jadi misalkan sekarang pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur, misalnya saja 4% maka dengan adanya pembangunan perumahan dan kantor itu bisa meningkatkan jadi 6,1%," ujarnya.
Maka, dengan adanya pembangunan tersebut tentu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan aktivitas ekonomi di IKN maka akan muncul juga sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah sekitarnya.
"Tidak saja Kalimantan Timur yang akan merasakan efeknya tetapi provinsi-provinsi selain di pulau Kalimantan serta provinsi lain di Sulawesi akan merasakan dampak positifnya," ungkap Amalia.
Amalia melanjutkan, hal tersebut sudah diperhitungkan dan disimulasikan bahwa, pada saat terdapat aktivitas baru di Kalimantan Timur akan memberikan efek ganda terhadap Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan provinsi lain di Kalimantan.
Kemudian, Amalia menjelaskan jika diperhatikan pertumbuhan ekonomi Sulawesi dan Maluku sepanjang tahun 2020 meski pandemi berada pada status positif. Sementara itu, Sumatera, Kalimantan dan Jawa sepanjang 2020 lalu pertumbuhan ekonominya tercatat negatif.
"Apa penyebab dari pertumbuhan ekonomi Sulawesi dan Maluku yang positif ini? salah satunya adalah karena sedang beroperasinya smelter yang beroperasi di Halmahera dan juga smelter di provinsi Sulawesi Tengah," jelasnya.
Dengan adanya smelter yang beroperasi atau aktivitas ekonomi di wilayah Sulawesi dan Maluku menjadi satu bantalan ekonomi di sana terutama saat pandemi Covid-19.
"Jadi ternyata industri pengolahan nikel maupun biji besi yang ada di daerah Sulawesi Morowali dan Maluku itu bisa menjadi bantalan ekonomi daerah tersebut, tahan terhadap tekanan krisis di tengah-tengah pandemi," ungkap Amalia.
Baca Juga: Kepala Bappenas: Pemindahan ibu kota ditunda
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menambahkan, pembangunan IKN di Kalimantan Timur juga dapat mengurangi beban ekonomi Pulau Jawa.
Selain itu dibukanya tawaran pembangunan IKN khususnya pada sektor perumahan dan perkantoran juga memberikan kesempatan usaha yang akan mendorong pergerakan ekonomi.
"Ini akan mendorong terjadinya perubahan struktur yang tidak hanya di Jawa tapi mudah-mudahan dengan itu mulai akan terjadi pergeseran secara bertahap keluar Jawa pergerakan perekonomian. Itu pintu yang kita buka untuk membuat beban di Jawa tidak semakin berat," kata Suharso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News