Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tentu memerlukan adanya investasi. Sebagaimana catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) investasi pada tahun lalu terkontraksi -4,95%.
Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, dari data tersebut realisasi investasi tahun 2020 sebesar Rp 4.897,7 triliun.
Adapun kebutuhan investasi di tahun 2021 Rp 5.817,3 triliun sampai Rp 5.912,1 triliun. Dimana Suharso menerangkan dari kebutuhan tersebut, porsi investasi dari pemerintah ialah 5-7%, investasi BUMN 4,9-8,1% dan terbesar ialah investasi dari swasta 84-90%.
"Ini sesuatu yang seksi tapi sensitif mengenai Ibu Kota Negara (IKN), ibu kota negara ini bisa dijadikan sebuah pilihan dalam rangka mendorong investasi, mengapa tidak? Tapi tentu dengan syarat pertama pandemi sudah bisa kita kendalikan. Bagaimana cara kita menghitung bahwa pandemi sudah bisa kita kendalikan artinya kita bisa sampai dengan angka 0,9 angka reproduksi efektif (Rt)," jelas Suharso dalam Konferensi Pers Daring Bappenas pada Selasa (9/2).
Baca Juga: Pemerintah targetkan badan Bank Tanah terbentuk tahun ini
Angka reproduksi efektif (Rt) bisa mencapai 0,9 dapat tercapai dengan penerapan protokol kesehatan 5M secara disiplin dan vaksinasi. Diproyeksikan jika vaksinasi berjalan lancar dan penerapan prokes 5M dilakukan dengan baik maka ada September 2021 pandemi dapat dikendalikan dengan tingkat reproduksi efektif 0,9.
Pembangunan proyek strategi nasional IKN dinilai akan berdampak positif pada sektor lainnya. Dari sana diperkirakan penyerapan tenaga kerja sekitar 1,2 hingga 1,3 juta orang.
Tak hanya provinsi Kalimantan Timur saja yang akan merasakan dampak positif, namun provinsi atau daerah disekitarnya juga akan ikut terdampak positif.