Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah uang beredar berpotensi meningkat saat proses tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, sesuai pola musiman, biasanya uang beredar akan meningkat empat bulan menjelang pemilu dan pemilihan presiden.
Dengan kata lain, dalam periode pesta rakyat tahun depan, peningkatan uang beredar akan terlihat mulai kuartal IV-2023.
Dari pola pemilihan umum dalam dua ptahun belakangan, biasanya uang beredar akan naik sekitar Rp 100 triliun.
Baca Juga: Rangkaian Pemilu 2024 Mungkin Sundut Pertumbuhan Uang Beredar Sebesar 15%
Nah, mengingat pemilu pada tahun depan akan dilaksanakan secara serentak dari pemilihan kepala daerah maupun kepala negara, maka jumlah uang beredar bisa naik lebih dari itu.
"M2 (uang beredar) naik minimal Rp 100 triliun dalam dua pemilu terakhir. Nah Pemilu tahun besar berpotensi lebih besar karena dilakukan bersamaan," terang Andry kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).
Tentu, ini menjadi implikasi yang baik bagi ekonomi.
Andry juga menambahkan data yang ia kutip dari Bloomberg mengenai jumlah M2 dan uang beredar dalam arti sempit (M1) pada periode Pemilu dalam dua dekade terakhir.
Pada tahun 2004, tambahan M2 tercatat sebesar Rp 14,8 triliun dengan tambahan M1 sebanyak Rp 8,5 triliun. Sedangkan pada Pemilu 2009, M2 bertambah Rp 82,7 triliun dan M1 Rp 37,2 triliun.
Pada Pemilu 2014, M2 bertambah Rp 165,5 triliun dan M1 sebesar Rp 38,1 triliun. Kemudian untuk Pemilu 2019, M2 meningkat Rp 101,7 triliun dan M1 Rp 78,1 triliun.
Baca Juga: Peredaran Uang Meningkat, Tanda Ekonomi Bergerak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News