Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Republik Indonesia kembali menerbitkan surat utang berbasis syariah dalam valuta asing alias Sukuk Global. Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan, pemerintah resmi menerbitkan Sukuk Global senilai US$ 2,0 miliar.
Instrumen ini terdiri dari dua seri yakni US$ 1,1 miliar untuk tenor 5 tahun dan US$ 0,9 miliar untuk tenor 10 tahun, masing-masing jatuh tempo pada 2030 dan 2035 dalam format Reg S/144A Trust Certificates.
Penerbitan kali ini menjadi yang ketujuh sepanjang 2025. Sebelumnya, pemerintah sudah enam kali turun ke pasar internasional melalui surat berharga berdenominasi USD, EUR, JPY, AUD, dan CNH. Deretan penerbitan ini menunjukkan bahwa minat investor global terhadap surat berharga Indonesia tetap kuat di berbagai mata uang.
Dalam keterangan resmi DJPPR Kemenkeu yang dikutip Jumat (21/11/2025), pemerintah menyebut Sukuk Global diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III (PPSI-III), badan hukum khusus yang sepenuhnya dimiliki negara dan bertugas menerbitkan SBSN valuta asing (Valas) di pasar internasional.
Baca Juga: Belanja Pemerintah Baru Terserap 70,6%, Pemerintah Genjot Akselerasi pada Akhir 2025
Sukuk Global edisi terbaru ini menggunakan struktur akad Wakalah dan telah mendapatkan opini syariah dari berbagai lembaga terkemuka, mulai dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) hingga Internal Shari’a Supervisory Committee (ISSC) Dubai Islamic Bank PSJC, Shari’a Committee J.P. Morgan, dan Global Shari’a Supervisory Committee Standard Chartered Bank.
Terdapat dua seri yang ditawarkan yakni SNI1230 (tenor 5 tahun) dan SNI1235 (tenor 10 tahun).
- Untuk SNI1230, pemerintah menghimpun US$ 1,1 miliar dengan kupon dan yield 4,5% dan jatuh tempo 1 Desember 2030.
- Untuk SNI1235, pemerintah memperoleh US$ 0,9 miliar dengan kupon dan yield 5% serta jatuh tempo 1 Desember 2035.
Momentum pasar global yang kondusif dimanfaatkan pemerintah saat membuka transaksi pada sesi pagi Asia, 19 November 2025. Respons investor terbilang impresif, dengan pesanan masuk menembus US $ 5,8 miliar sebelum akhirnya mengerucut menjadi lebih dari US$ 3,9 miliar setelah Final Pricing Guidance (FPG) ditetapkan.
Baca Juga: BPKH Bidik Investasi Proyek King Salman Gate Makkah
"Pencapaian ini mencerminkan minat dan kepercayaan yang tinggi dari investor internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia, kredibilitas, dan pengelolaan APBN yang baik oleh Pemerintah," tulis siaran pers tersebut, dikutip Jumat (21/11/2025)
Adapun setelmen Sukuk Global dijadwalkan pada 1 Desember 2025. Instrumen ini akan tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan NASDAQ Dubai. Kedua tenor mendapat peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari S&P Global Ratings, dan BBB dari Fitch Ratings.
Dalam transaksi ini, Dubai Islamic Bank, Goldman Sachs, J.P. Morgan, KFH Capital Investment Company K.S.C.C., dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai Joint Lead Managers sekaligus Joint Bookrunners. Adapun PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk turut berperan sebagai Co-Managers.
Selanjutnya: Dana Kelolaan Industri Reksadana Melonjak, Pendapatan Tetap Paling Jadi Incaran
Menarik Dibaca: IHSG Sesi I Jumat Turun 0,24%, TPIA Pertahankan Posisi Saham Keempat Terbesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













