kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Dukung Pembangunan Infrastruktur, Indonesia Merilis Green Sukuk Global US$ 6,6 Miliar


Kamis, 12 Juni 2025 / 17:36 WIB
Dukung Pembangunan Infrastruktur, Indonesia Merilis Green Sukuk Global US$ 6,6 Miliar
ILUSTRASI. Total penerbitan green sukuk global yang dilakukan pemerintah sudah mencapai US$ 6,6 miliar. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang terdepan dalam penerbitan instrumen keungan tematik, khususnya obligasi hijau.

Indonesia merupakan negara pertama di antara negara-negara berkembang yang menerbitkan obligasi hijau global, bahkan dirancang dengan prinsip syariah.

Sri Mulyani menyebut bahwa Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang menerbitkan sukuk hijau baik di pasar domestik maupun global.

"Total penerbitan kita sudah mencapai US$ 6,6 miliar secara global. Di dalam negeri, kita sudah menerbitkan Rp 78,7 triliun," ujar Sri Mulyani dalam International Conference on Infrastructure, Kamis (12/6).

Baca Juga: BSI Bakal Terbitkan Sukuk Berkelanjutan Senilai Rp 5 Triliun Bulan Ini

Bendahara Negara ini menambahkan bahwa pengalaman ini telah terakumulasi selama beberapa dekade dan diharapkan dapat menjadi platform serta instrumen yang kuat bagi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Ini diharapkan akan memberikan landasan dan instrumen yang kuat bagi pemerintah di bawah Presiden Prabowo yang akan meluncurkan pembangunan infrastruktur terutama yang menekankan pada partisipasi swasta," katanya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menyinggung peran Danantara, yang diharapkan dapat menyediakan rekam jejak yang kredibel dalam pengembangan infrastruktur.

"Yang dapat kita jangkau oleh banyak pemangku kepentingan terutama sektor swasta baik domestik maupun global agar kita dapat melanjutkan perjalanan pembangunan kita," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×