kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah telah mengkonversi pinjaman luar negeri sebesar US$ 3,8 miliar


Senin, 27 Juli 2020 / 16:20 WIB
Pemerintah telah mengkonversi pinjaman luar negeri sebesar US$ 3,8 miliar
ILUSTRASI. grace.olivia@kontan.co.id-Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan soal penerbitan Global Bond untuk pembiayaan defisit APBN 2019, Jumat (25/10) di Press Room Kementerian Keuangan.Foto: KONTAN/Grace Olivia


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, sebagai salah satu upaya dalam rangka pengelolaan risiko, pemerintah melakukan konversi pinjaman dengan mata uang yang saat ini sedang dalam posisi baik.

Berdasarkan catatan, pada periode bulan September 2019 sampai Maret 2020 pinjaman luar negeri yang sudah dikonversi oleh pemerintah mencapai US$ 3,8 miliar.

Pemerintah mengonversi pinjaman dalam mata uang  dolar AS dan suku bunga mengambang basis London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR), menjadi pinjaman dalam bentuk Euro dan Yen dengan suku bunga tetap mendekati 0%.

"Salah satu contoh yang kami lakukan dalam rangka pengelolaan risiko. Misalnya ada outstanding utang kita ke Asian Development Bank (ADB), karena saat ini mata uang Euro dan Yen sedang murah kemudian kita konversikan, kita negosiasi dengan lembaga multilateral tersebut atau ADB agar kita bisa meng-convert so far mencapai US$ 3,8 miliar," ujar Luky di dalam diskusi virtual, Jumat (24/7).

Luky mengatakan, memang pemerintah membayar pinjaman dalam bentuk Euro, tetapi dengan suku bunga 0%.

"Saat ini rate kita itu bunganya 0% sebetulnya tapi dalam mata uang Euro. Di sini yang kita bilang mengelola risiko, biasanya kita meminjam dalam bentuk US$ sekarang dalam Euro tapi bunga 0%. Euro saat ini pun lagi bagus juga jadi kita diuntungkan," kata Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×