kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun Saat BBM Naik, Ini Caranya


Senin, 05 September 2022 / 12:53 WIB
Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun Saat BBM Naik, Ini Caranya
ILUSTRASI. Angka kemiskinan diproyeksi naik jika pemerintah tidak memberikan bansos saat harga BBM naik


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan Pertamax pada Sabtu (3/9) lalu. Di mana, harga Pertalite menjadi Rp 10.000  per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter dan Solar naik  dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Sejalan dengan kenaikan tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantalan sosial terhadap dampak kenaikan harga BBM subsidi.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, jika harga BBM naik tapi tidak ada bantuan sosial, maka kemiskinan di Indonesia akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 untuk mencegah terjadinya peningkatan kemiskinan tersebut.

Adapun dari anggaran yang sebesar Rp 24,17 triliun terdiri dari Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), serta Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi upah bagi para pekerja yang berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.

Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Inflasi September-Oktober Diproyeksi Melejit

Suahasil bilang, BLT tersebut diberikan kepada 20,65 juta rumah tangga atau 30% dari penduduk yang hidup di garis kemiskinan. Adapun saat ini, ada sekitar 6,5 juta rumah tangga yang hidup di bawah garis  kemiskinan.

"Pemerintah memberikan BLT BBM ini akan diberikan kepada 20,65 juta rumah tangga, yang berarti sekitar tiga kali lipat dari 6,5 juta rumah tangga," ujar Suahasil dalam Wawancara dengan CNBC TV, Senin (5/9).

Suahasil bilang, dengan pemberian berbagai bantalan sosial tersebut maka diharapkan pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat kelompok miskin dan rentan akan tetap terjaga dan juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat, sehingga harapannya angka kemiskinan bisa turun di 0,3 persen poin.

"Jadi ini kami harapkan bahwa betul-betul terkompensasi dan ini artinya betul-betul pengalihan subsidi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×