kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Pemerintah tanggung sebagian biaya pemulangan WNI bermasalah dari Arab Saudi


Jumat, 25 Maret 2011 / 18:50 WIB
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia (BI) di Jakarta. Nilai tukar rupiah berangsur menguat dan terjaga di level Rp 15.000an per USD berkat intervensi BI. KONTAN/Bidara Pink


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Warga negara Indonesia (WNI) yang bermasalah dengan izin tinggal (overstay) di Arab Saudi harus menanggung biaya pemulangannya ke tanah air. Pemerintah tidak menanggung sepenuhnya biaya kepulangan mereka dari negara kaya minyak tersebut.

Rencananya, pemerintah akan memulangkan 2.928 orang WNI yang overstay pada April mendatang. "Karena mereka sudah bekerja dan mengumpulkan uang. Masak semuanya dibebankan kepada uang rakyat," ujar Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Kamis (24/3) petang.

Cuma, Agung enggan menjelaskan berapa besar biaya yang disiapkan pemerintah. Alasannya, masih dalam proses penghitungan.

Pemerintah akan memulangkan WNI bermasalah ini dengan menggunakan kapal laut milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Menurut Agung, penggunaan kapal laut ini jauh lebih murah ketimbang pesawat udara. "Selisihnya lebih murah sekitar Rp 16 miliar," katanya.

Sebagian besar WNI overstay itu terbelit masalah imigrasi selama mereka berada di Arab Saudi. Para WNI ini masuk ke Arab Saudi untuk beribadah namun mereka tidak pulang tapi bekerja di Arab Saudi. Sisanya terlibat kasus kriminal sehingga membutuhkan penyelesaian khusus.

Rencananya, pemulangan para WNI akan berjalan bertahap mulai pertengahan April nanti. Saat ini, mereka berada di asrama haji milik Pemerintah Arab Saudi. Sebelumnya, pemerintah juga sudah memulangkan ratusan WNI dari Arab Saudi melalui jalur udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×