kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah siapkan evakuasi WNI dan bantuan ke Jepang


Rabu, 16 Maret 2011 / 06:05 WIB
Pemerintah siapkan evakuasi WNI dan bantuan ke Jepang
ILUSTRASI. Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan ('trading halt') pada sistem perdagangan di bursa efek pada Kamis (12/3) pukul


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah Indonesia melihat ada dua isu terkait yang dihadapi Pemerintah Indonesia terakit gempa dan tsunami di Jepang.

Isu pertama adalah upaya perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang. "Ini menjadi prioritas pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan mereka," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers usai rapat rencana bantuan kepada Pemerintah Jepang bersama Presiden di Kantor Kepresidenan (15/3).

Marty menyoroti kemungkinan meluasnya ancaman radiasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang kian memprihatinkan. Menurutnya, Pemerintah Jepang sudah menetapkan untuk mengevakuasi warga yang berdiam di radius 20 kilometer (km) dari PLTN. Namun, Pemerintah Jepang menetapkan jarak aman adalah 30 km.

"Saat ini kami sudah menginstruksikan Duta Besar agar mengantisipasi perluasan radius 30 km dan jarak yang lebih luas," ujarnya.

Isu kedua, adalah bantuan apa yang dapat diberikan kepada Jepang, baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Sebagai langkah awal, pemerintah mengukur kebutuhan di sana. "Pihak Jepang menyatakan kebutuhan mereka atas selimut, matras, tabung air minum, dan bantuan keuangan," paparnya.

Selain itu, pemerintah pun sudah mempersiapkan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berjumlah 15 personel guna membantu proses tanggap darurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×