kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah relokasi masyarakat Palu ke wilayah baru


Selasa, 16 Oktober 2018 / 22:51 WIB
Pemerintah relokasi masyarakat Palu ke wilayah baru
ILUSTRASI. Warga pengungsi gempa Palu


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan merekolasi masyarakat Palu ke wilayah baru. Pemindahan itu diperuntukan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah yang terdampak parah karena benca gempa dan tsunami.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada tiga wilayah yang akan direlokasi ke wilayah batu yakni wilayah yang tanahnya sudah retak, wilayah yang dekat dengan pantai (yang kena tsunami), dan wilayah yang terkena likuifaksi.

"Jadi tiga wilayah ini lah yang nanti akan dibuat relokasi apabila proses rekonstruksi dimulai, kalau wilayah lain misalnya daerah aman ada kerusakan rumah ya tetap rumahnya diperbaiki di tempat yang sama," jelasnya usai sidang kabinet di Komples Istana Kepresidenan, Selasa (16/10).

Bahkan, relokasi juga akan dilakukan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang dianggap berbahaya atau tidak aman. Pemerintah pun akan mencarikan wilayah baru yang aman yang tidak jauh dari tempat tinggal sebelumnya.

Bambang pun menargetkan, proses relokasi akan selesai seluruhnya pada 2020 mendatang. Terkait dana, ia juga mengatakan akan berasal dari APBN dan hibah.

"Hibah Hibah juga tetap didorong siapapun yang ingin memberikan hibah tapi tentunya harus ada dari APBN jadi ini kombinasi dari APBN dan non APBN," tambah dia.

Bambang menambahkan, untuk tanggap darurat saja dana hibah sudah mencapai US$ 50 juta. Jumlah tersebut pun masih akan bertambah. Tapi pihaknya juga melihat adanya tawaran pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) dan World Bank.

"Tapi sekali lagi pemakaiannya tergantung kepada kebutuhan kita," jelas dia. Adapun saat ini World Bank sendiri telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman US$ 1 miliar.

Tapi, pemerintah sendiri belum bisa memastikan apakah akan memanfaatkan pinjaman tersebut. "Ada mungkin tambahan yang baru tapi sekali lagi kita lihat dulu kebutuhannya karena banyak juga apakah hibah atau bantuan dari masyarakat, dari swasta dan BUMN yang juga ikut untuk membuat rumah-rumah yang baru tadi," tutup Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×