kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Rancang Aturan Pengelolaan Bisnis Orang Kaya, Luhut yang Menyiapkan


Selasa, 02 Juli 2024 / 06:23 WIB
Pemerintah Rancang Aturan Pengelolaan Bisnis Orang Kaya, Luhut yang Menyiapkan
ILUSTRASI. Pemerintah tengah menyiapkan aturan soal family office atau pengelolaan bisnis orang kaya di Indonesia.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengkaji aturan soal family office atau pengelolaan bisnis orang kaya di Indonesia. Family office adalah perusahaan swasta yang bertugas untuk menangani kekayaan satu keluarga atau individu kaya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk mengkaji kebijakan family office.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengakui hal tersebut merupakan peluang karena selama ini banyak family office Indonesia yang menempatkan pengelolaan investasinya justru di luar Indonesia. 

Dengan adanya kebijakan ini diharapkan mereka akan mengelola investasinya di Indonesia. Nantinya, akan dibentuk tim untuk mengkaji regulasi dan kesiapan penerapannya. 

Sandiaga mengatakan, total dana kelolaan family office dunia diperkirakan mencapai US$ 11,7 triliun. Menurutnya, jika Indonesia bisa menarik 5% saja, maka potensi dana kelolaannya diperkirakan mencapai US$ 500 miliar dalam beberapa tahun kedepan. 

Baca Juga: Ini Tanggapan Ekonom Tentang Rencana Penerapan Family Office di Indonesia

"Nanti tim yang akan dibentuk pak Menko (Menko Kemaritiman dan Investasi) akan mengkaji regulasi dan dari segi kesiapan kita, sehingga bisa kita launching untuk mendapatkan banyak masuknya dana-dana yang dikelola perusahaan keluarga atau family office," ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).

Dia menyebut, daya tarik Indonesia sekarang bukan hanya di financial asset. Akan tetapi juga di aset-aset lain seperti aset penanaman modal langsung maupun juga kegiatan green investment di green economy dan filantropi.

Ini kan peluang ya, jadi nanti akan dikaji lintas sektor dan ini merupakan peluang tambahan. Ini merupakan dana tambahan bukan sebuah keharusan," imbuh Sandiaga.

Selanjutnya: Indeks Kembali Bullish, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis

Menarik Dibaca: IHSG Reli, Yugen Sekuritas Rekomendasikan 7 Saham Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×