Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis momentum perbaikan ekonomi pada kuartal I-2021 akan terus berlanjut sehingga kuartal II-2021 dapat tumbuh positif dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Di periode April hingga Juni, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7% hingga 8% year on year (yoy).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan berbagai indikator ekonomi berhasil menunjukkan tren positif sepanjang kuartal I -2021 di antaranya purchasing managers index (PMI) manufaktur yang meningkat, IKK yang membaik, volume penjualan mobil yang meningkat, tren konsumsi listrik yang positif, dan adanya peningkatan aktivitas ekspor impor.
“Saat ini di Indonesia terlihat mulai adanya pemulihan yang tentu hal ini sangat penting bagi perekonomian. Ekspor telah tumbuh sebesar 30%, ini benar-benar melonjak di bulan Maret, year-on-year dibandingkan dengan tahun lalu yang mengalami kontraksi sebesar 7%. Kami juga melihat indeks konsumsi konsumen telah pulih, mobilitas juga telah pulih, dan PMI manufaktur juga pulih pada zona laju ekspansi di atas 53, ini adalah yang tertinggi sejak Juli tahun lalu,” Ujar Menkeu dalam acara yang bertajuk Shaping the Great Reset in Asia, Senin (3/5).
Baca Juga: Sri Mulyani targetkan penerimaan negara tahun 2022 naik 9,98%
Menkeu melanjutkan bahwa ia melihat pemulihan yang sangat kuat ini diakselerasi terutama pada triwulan pertama, yang kemudian dilanjutkan pada triwulan kedua tahun ini.
Namun, Menkeu juga mengingatkan bahwa belajar dari kenaikan kasus Covid-19 di India, kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 terutama pada saat menjelang Lebaran yang berpotensi terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.
“Kini pemerintah telah mengumumkan bahwa penduduk tidak boleh kembali ke kampung halaman untuk mencegah 87 juta orang bepergian pada waktu yang sama yang akan sangat berpotensi adanya peningkatan penyebaran Covid-19. Jadi kami terus membuat keseimbangan antara mengelola dengan sangat hati-hati penyebaran Covid-19 ini, serta program vaksinasi yaitu pada pasokan vaksin dan kecepatan vaksinasi,” kata Menkeu.
Menkeu menegaskan bahwa Pemerintah terus melanjutkan vaksinasi, menangani kasus pandemi, dan menguatkan 3M dan 3T agar jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tetap terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News