Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, lifting minyak pada tahun ini diprediksi sebanyak 734.000 barel per hari, turun 2,72% dari 754.000 barel per hari dari target tahun sebelumnya. Lalu, target lifting gas alam sejumlah 1.191.000 barel per hari setara minyak, lebih tinggi 12,2% dibanding tahun lalu yakni 1.072.000 barel per hari setara minyak.
Meski demikian, pemerintah tidak memungkiri bahwa gejolak ekonomi global dapat kembali membuat harga minyak global bergejolak. Kurnia menyampaikan agar asumsi makro tersebut dapat terealisasi strateginya adalah dengan berusaha memastikan capaian atas indikator yang lebih controllable.
Baca Juga: Jawa Barat dan Jakarta terapkan pajak progresif kendaraan, ini tarifnya
“Kami akan control seperti lifting Migas pemantauan realisasinya. Jadwal proyek on stream sesuai rencana, enhanced oil recovery. Demikian juga realisasi SDA nonmigas misalnya batubara, perikanan akan terus dioptimalkan,” kata Kurnia kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Sebelumnya, Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yon Asral menyampaikan ada tiga komponen dalam menghitung tax ratio. Pertama, penerimaan pajak. Kedua, penerimaan bead an cukai. Ketiga, penerimaan PNBP migas dan pertambangan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News