kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Pemerintah optimistis ekonomi bisa tumbuh 7% tahun depan


Selasa, 28 Desember 2010 / 09:18 WIB
Pemerintah optimistis ekonomi bisa tumbuh 7% tahun depan


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Meski banyak ekonom yakin pertumbuhan ekonomi 2011 masih di kisaran 6% - 6,5%, pemerintah optimistis bisa menembus angka 7%. Alasannya, pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yakni Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tahun 2011 mendatang dapat mencapai Rp 2.000 triliun.

PMTB adalah pengeluaran barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB mencakup bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan. Pengeluaran barang modal untuk keperluan militer tidak tercakup dalam rincian ini, tetapi digolongkan sebagai konsumsi pemerintah.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menerangkan, pemerintah menargetkan mampu mencapai PMTB Rp 2.000 triliun pada 2011 nanti. Sekadar gambaran tahun ini pemerintah telah memproyeksikan PMTB sebesar Rp 1.894,1 triliun.

Oleh karena itu Hatta sangat yakin bahwa dengan PTMB Rp 2.000 triliun, pertumbuhan ekonomi bisa menembus 7%. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (RAPBN) 2011, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 6,3%.

Menurut Hatta, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, selain dari investasi berupa PMTB, juga didongkrak oleh konsumsi. “Konsumsi kita semakin meningkat. Secara keseluruhan iklim investasi kita di atas target, pertumbuhannya cukup bagus, balance of trade kita juga masih bagus, positif,” tutur Hatta, Senin (27/12).

Hatta mengakui, tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7% tahun depan memang berat, terutama dari tingginya inflasi yang kemungkinan terdongkrak oleh kenaikan harga-harga barang akibat iklim yang ekstrem. "Ini memang bisa membuat terganggunya sistem distribusi dan juga produksi. Sektor pertanian atau pertambangan yang paling terkena pukulan,“ papar Hatta. Namun, pemerintah sudah mengantisipasi , antara lain dengan mengelola permintaan dan penawaran.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi mengatakan, tahun depan ekonomi memang bisa bertumbuh 7%. Syaratnya, semua didukung konsumsi dan investasi, terutama PTMB. "PMTB adalah salah satu bentuk investasi. Itu bisa saja tercapai karena Indonesia masih menjadi sasaran negara asing untuk berinvestasi. Jadi, saya rasa bisa untuk mencapai target pertumbuhan 7%, seperti harapan pemerintah itu," jelas Eric.

Namun, imbuh Eric, untuk mencapai target itu pemerintah harus bekerja keras. Pemerintah harus membenahi banyak hal, terutama adalah masalah infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×