kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Pemerintah menyiapkan protokol kesehatan untuk sektor pariwisata


Jumat, 12 Juni 2020 / 22:34 WIB
Pemerintah menyiapkan protokol kesehatan untuk sektor pariwisata
ILUSTRASI. Wisatawan memadati kawasan Pantai Canggu, Badung, Bali, Kamis (4/6/2020). Warga dan wisatawan dari berbagai negara terpantau mengunjungi objek wisata yang sebenarnya masih ditutup dari kunjungan wisatawan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 t


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Disamping itu, pemerintah saat ini juga tengah membahas untuk membuka travel buble atau travel coridor. Artinya rencana membuka kunjungan turis mancanegara ke Indonesia.

Travel buble itu pada awalnya kalau kita lihat trennya adalah yang akan bepergian dalam waktu dekat ini adalah para pengusaha, namun tidak tertutup untuk wisatawan. Jadi nanti gerbong yang menarik lokomotifnya itu adalah para pengusaha yang datang ke Indonesia. Setelah para pengusaha datang, itu akan secara alamiah akan mendorong wisatawan untuk berkunjung,” ucap dia.

Baca Juga: Kabar gembira, Taman Safari segera dibuka pada 15 Juni 2020 mendatang

Odo mengatakan, rencana ini masih dibahas di internal pemerintah. Untuk tahap awal, rencana ini membidik turis dari empat Negara yakni Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Australia. Pemilihan negara tahap awal ini antara lain karena wisatawan dari keempat negara tersebut terbilang banyak dan keempat negara itu diyakini mendukung keberlanjutan investasi di Indonesia.

“Selain itu, lebih kepada prototyping sebelum membuka ke negara lain. Harapannya kita akan belajar terus kita tahu plus minusnya seperti apa. Turis asing datang apa persyaratannya saat ini sedang dibahas di kementerian luar negeri dengan lintas kementerian lembaga terkait,” ucap dia.

Odo mengatakan, agar setiap turis yang berkunjung menggunakan aplikasi bersatu lawan covid-19 (BLC). Serta mendorong agar melakukan penerbangan langsung tanpa adanya transit. Ia mengatakan, dimulainya pelaksanaan ini tergantung penanganan covid-19 di masing-masing daerah.

Baca Juga: Keberhasilan new normal redam gelombang PHK

“Kita liat kesiapannya, makanya tadi kita lihat, duduk dengan gugus tugas, lihat trennya seperti apa, tidak hanya 1 hari 2 hari, tapi selama 1 bulan terakhir apakah rate of transmission (Rt) terus turun di bawah 1, indikator lainnya juga positif,"  kata Odo.

Dia menambahkan bahwa pendekatan bukan hanya aspek ekonomi tapi juga harus memberi rasa aman nyaman. Ini juga memperhatikan aspek kesehatan, aspek safety, dan aspek kesiapan teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×