kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.461   28,00   0,17%
  • IDX 7.881   -4,38   -0,06%
  • KOMPAS100 1.104   -0,64   -0,06%
  • LQ45 800   1,06   0,13%
  • ISSI 270   -0,01   -0,01%
  • IDX30 415   0,73   0,18%
  • IDXHIDIV20 482   1,45   0,30%
  • IDX80 121   0,11   0,09%
  • IDXV30 133   -0,37   -0,28%
  • IDXQ30 134   0,28   0,21%

Pemerintah manfaatkan dana Silpa untuk infrastruktur


Selasa, 20 Desember 2011 / 15:05 WIB
Pemerintah manfaatkan dana Silpa untuk infrastruktur
ILUSTRASI. Arsenal vs Newcastle United di Liga Inggris: Misi tembus sepuluh besar klasemen. REUTERS/Toby Melville 


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah berencana menggunakan dana sisa lebih pembiayaan (Silpa) untuk membiayai proyek infrastruktur. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memerintahkan Menteri Keuangan Agus Martowardojo untuk menggunakan dana Silpa untuk proyek infrastruktur.

"Kalau ada sisa anggaran jangan ada bagi-bagi yang tidak jelas. Arahkan untuk infrastruktur," ujarnya saat penyerahan DIPA tahun anggaran 2012 di Istana Negara Selasa (20/12).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo membenarkan, presiden telah memberikan instruksi mengenai penggunaan Silpa yang tidak teralokasi untuk membiayai proyek infrastruktur. Menurutnya, pemerintah juga akan menggunakan dana hasil optimalisasi yang tidak terpakai untuk mendanai proyek infrastruktur.

Agus mengatakan, penggunaan dana Silpa dan optimalisasi berlaku juga pemerintah daerah. Sebab, dia mengatakan banyak anggaran pemerintah daerah yang tidak terealisasi penuh.

Agus menjelaskan, rata-rata penyerapan anggaran tahun ini sekitar 90% dari pagu anggaran belanja negara. Dengan demikian, ada potensi silpa sekitar 10% dari pagu penyerapan anggaran atau sekitar Rp 132,07 triliun. Sebelumnya, Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Agus Suprijanto mengungkapkan, potensi Silpa APBNP 2011 sekitar Rp 20 triliun - Rp 30 triliun.

Hitungan ini sudah memasukkan perkiraan realisasi refisit anggaran yang menyusut menjadi sekitar 1,6% - 1,7% dari PDB, atau lebih rendah dari target yang dipatok dalam APBNP 2011 sebesar 2,1% dari PDB. "Kalau melihat (pendapatan) pajak bisa 100%, dan (total) pendapatan (kemungkinan bisa) 100%, dan (realisasi) belanja sekitar 95%, maka kisaran (silpanya) sekitar Rp 20 triliun - Rp 30 triliun," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×