kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Pemerintah Klaim Kinerja Manufaktur Mulai Pulih dan Ekspansi Menuju Akhir Tahun 2025


Selasa, 04 November 2025 / 14:48 WIB
Pemerintah Klaim Kinerja Manufaktur Mulai Pulih dan Ekspansi Menuju Akhir Tahun 2025
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim kinerja sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan pemulihan dan mulai ekspansi produksi menuju akhir tahun 2025.

Hal ini tercermin dari posisi Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang meningkat ke level 51,2 pada Oktober 2025, naik dari posisi 50,4 pada September 2025.

Pemerintah menilai capaian tersebut menegaskan keberlanjutan momentum ekspansi sektor manufaktur selama tiga bulan berturut-turut sejak Agustus 2025. Tren positif ini menunjukkan bahwa industri pengolahan nasional telah mengalami pemulihan dan kembali meningkat menjelang akhir tahun.

“Tren ekspansi manufaktur yang konsisten menjadi sinyal bahwa perekonomian nasional berada pada jalur pertumbuhan yang semakin kuat. Ke depan, kami percaya peningkatan permintaan domestik dan kestabilan harga akan menjadi fondasi berharga untuk mempertahankan momentum pertumbuhan,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto, dikutip Selasa (4/11/2025).

Baca Juga: Ekonom Indef Perkirakan PMI Manufaktur Bertahan di Zona Ekspansi Hingga Akhir 2025

Menurut Haryo, peningkatan kinerja manufaktur utamanya didorong oleh menguatnya permintaan domestik. Faktor lain yang menopang pertumbuhan sektor ini antara lain stabilnya konsumsi rumah tangga, kebijakan stimulus fiskal, serta pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang berorientasi pada produk dalam negeri.

Kondisi pasar tenaga kerja juga menunjukkan perbaikan pada Oktober 2025. Peningkatan aktivitas industri mendorong kebutuhan tenaga kerja baru yang lebih tinggi.  Perkembangan ini menjadi indikasi bahwa pelaku usaha mulai meningkatkan kapasitas produksinya guna mengantisipasi kenaikan permintaan di Kuartal IV-2025.

Meski tren ekspansi masih terjaga, pemerintah tetap mewaspadai sejumlah tantangan untuk menjaga keberlanjutan sektor manufaktur. Kenaikan biaya input akibat harga bahan baku menjadi salah satu perhatian utama. Namun, sebagian besar pelaku usaha dinilai mampu beradaptasi di tengah tekanan tersebut.

Selain itu, keterbatasan kapasitas produksi mulai direspons melalui peningkatan investasi dan perluasan fasilitas produksi guna menjaga kelancaran pemenuhan pesanan. 

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Oktober 2025 Naik ke 51,2, Didorong Permintaan Domestik

“Penyesuaian harga produk juga dilakukan secara terukur untuk menjaga keseimbangan antara biaya produksi dan daya beli masyarakat,” jelas Haryo.

Dari sisi makroekonomi, tingkat inflasi nasional tercatat sebesar 2,86% secara tahunan (yoy) pada Oktober 2025, dengan inflasi bulanan 0,28% (mtm), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah menilai capaian tersebut menunjukkan bahwa inflasi masih terkendali dalam target, sehingga memberikan ruang bagi kebijakan fiskal dan moneter untuk terus mendukung pertumbuhan sektor riil.

Stabilitas harga ini menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli masyarakat dan keberlanjutan permintaan domestik yang menjadi motor utama sektor manufaktur.

Ke depan, prospek sektor manufaktur diperkirakan tetap positif. Pelaku industri menilai permintaan domestik yang solid akan terus menjadi penggerak utama pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

Optimisme terhadap peningkatan pesanan baru dan peluncuran produk baru juga masih tinggi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten, sektor manufaktur diharapkan mampu mempertahankan momentum ekspansi dan terus menjadi penggerak utama perekonomian nasional pada Kuartal IV-2025.

Baca Juga: Purbaya Ungkap Alasan PMI Manufaktur Indonesia Meroket pada Oktober 2025

Selanjutnya: Emas Dunia Turun di Bawah US$4.000, Dolar AS Perkasa dan Ekspektasi The Fed Melemah

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 4-17 November 2025, Samyang-Wincheez Diskon 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×