kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.698   45,00   0,27%
  • IDX 8.264   100,25   1,23%
  • KOMPAS100 1.152   15,72   1,38%
  • LQ45 842   10,81   1,30%
  • ISSI 285   3,39   1,20%
  • IDX30 443   6,54   1,50%
  • IDXHIDIV20 512   8,51   1,69%
  • IDX80 130   1,89   1,48%
  • IDXV30 138   1,54   1,13%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

PMI Manufaktur Indonesia Oktober 2025 Naik ke 51,2, Didorong Permintaan Domestik


Senin, 03 November 2025 / 08:45 WIB
PMI Manufaktur Indonesia Oktober 2025 Naik ke 51,2, Didorong Permintaan Domestik
ILUSTRASI. Suasana pameran Manufacturing Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/12)/2019). KONTAN/Baihaki. Berdasarkan data S&P Global, indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik menjadi 51,2 pada Oktober, dari 50,4 pada bulan sebelumnya.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan stabil pada awal kuartal IV-2025. 

Berdasarkan data S&P Global, indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik menjadi 51,2 pada Oktober, dari 50,4 pada bulan sebelumnya.

Kenaikan ini menandakan ekspansi sedang pada kondisi operasional pabrikan nasional dan memperpanjang tren pertumbuhan selama tiga bulan berturut-turut.

Peningkatan terutama didorong oleh pertumbuhan pesanan baru yang naik pada laju tercepat sejak Maret lalu. 

Baca Juga: PMI Manufaktur Anjlok pada September 2025, Ini Respon Kadin

Lonjakan ini bersumber dari permintaan domestik, sementara permintaan ekspor justru menurun dua bulan beruntun akibat lemahnya pasar global.

"Perbaikan kondisi sektor manufaktur Indonesia semakin menguat pada awal kuartal keempat tahun 2025, memberikan prospek positif pada bulan-bulan mendatang," ujar Ekonom S&P Global Market Intellience Usamah Bhatti dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan bahwa peningkatan penjualan mendorong kenaikan ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian, meski volume produksi masih cenderung datar.

Kinerja pasar tenaga kerja juga membaik. Jumlah tenaga kerja meningkat tiga bulan berturut-turut dan pada Oktober mencatat laju tercepat dalam lima bulan terakhir. 

Beberapa produsen meningkatkan kapasitas guna mengimbangi permintaan baru, sementara sebagian lainnya memanfaatkan stok yang ada untuk memenuhi pesanan, menyebabkan persediaan barang jadi sedikit menurun.

Baca Juga: Didera Ketidakpastian Global, Ada Peluang Pertumbuhan dari Sektor Manufaktur dan AI

Namun, tekanan biaya produksi meningkat tajam. Laju inflasi harga input mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir, terutama akibat naiknya harga bahan baku. 

Meski demikian, banyak perusahaan memilih menaikkan harga jual secara terbatas demi menjaga daya saing di pasar.

Aktivitas pembelian juga tumbuh moderat selama tiga bulan beruntun. Beberapa produsen meningkatkan persediaan bahan baku untuk mengantisipasi kebutuhan produksi yang lebih tinggi. 

Namun, terdapat tanda-tanda tekanan di rantai pasok, di mana waktu pengiriman pemasok meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.

Baca Juga: Indeks Manufaktur Turun pada September, Kemenkeu Yakin Ekonomi Akan Ekspansif Lagi

Melihat ke depan, tingkat optimisme pelaku industri terhadap prospek setahun ke depan sedikit menurun dibanding September, meski masih di atas ambang positif. 

Harapan peningkatan permintaan domestik dan peluncuran produk baru menjadi pendorong utama keyakinan tersebut.

Selanjutnya: Mager, Simak Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (3/11)

Menarik Dibaca: Mager, Simak Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (3/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×