Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah mengklaim sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) 2011 tidak besar. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan dana Silpa paling maksimal sebesar Rp 90 triliun.
Sebelumnya, para kalangan meramalkan dana Silpa 2011 akan mencapai ratusan triliun. Ini terjadi akibat penyerapan anggaran belanja negara tidak optimal. Sementara di sisi lain, realisasi penerimaan negara di atas target.
Hatta menjelaskan, perkiraan besaran Silpa ini sebenarnya tidak hanya berasal dari anggaran yang tidak terserap tetapi juga berasal dari penghematan anggaran yang berhasil dilakukan oleh seluruh kementerian/lembaga. Salah satu penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah antara lain pos anggaran perjalanan dinas. Catatan saja, tahun ini, pemerintah melakukan program penghematan anggaran yang dipatok sekitar 10% - 15%.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo sendiri belum bisa memperkirakan berapa pastinya dana Silpa 2011."Disbursement (anggaran) di akhir tahun aktif sekali, jadi saya belum bisa menyampaikan (besaran silpa)," katanya, Jumat (30/12).
Yang jelas, Selasa (27/12) kemarin realisasi belanja negara sudah mencapai Rp 1.165 triliun atau sekitar 88,2% dari total pagu anggaran sebesar Rp 1.320,8 triliun. Nah, sampai tutup buku di akhir pekan ini, ia berharap realisasi penyerapan anggaran belanja negara bisa lebih dari 90%.
Di sisi lain, penerimaan negara diperkirakan juga melampaui target. Hal ini juga menambah besaran potensi silpa di akhir tahun. Sebelumnya Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menjelaskan hingga akhir tahun penerimaan negara bisa mencapai 102% dari target. Besarnya penerimaan ini didukung oleh pos penerimaan cukai dan pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News