kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Kebut Penyelesaian Dua Proyek Bendungan di NTB


Kamis, 20 Oktober 2022 / 13:43 WIB
Pemerintah Kebut Penyelesaian Dua Proyek Bendungan di NTB
ILUSTRASI. Pemerintah mengebut penyelesaian dua proyek bendungan di Nusa Tenggara Barat (NTB).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau proyek Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Beringin Sila, dan Daerah Irigasi (DI) Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Beringin Sila merupakan bagian dari 6 bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB dalam rangka mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional. Empat bendungan lainnya yakni Bendungan Bintang Bano, Bendungan Tanju, Bendungan Mila, dan Bendungan Meninting.

Bendungan Tiu Suntuk yang berlokasi di Sumbawa Barat dibangun sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp 1,22 triliun dan ditargetkan rampung pada Desember 2023.

Pembangunan dilakukan dalam dua paket. Progres Paket I  saat ini mencapai 76,47%, sedangkan progres Paket II mencapai 45,78%.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Proyek PSN Bendungan Lau Simeme di Sumut Rampung 2023

Dengan kapasitas tampungan 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 ha, Bendungan Tiu Suntuk nantinya mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter/detik, menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.900 ha. Serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 m3/detik, dan potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

Sedangkan pembangunan Bendungan Beringin Sila yang berlokasi di Sumbawa dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp 1,66 triliun. Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 92,60% untuk paket I dan 96,05% untuk paket II dengan target rampung pada Desember 2022.

Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 ha, bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha, menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik, PLTM sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.

Basuki berpesan ke depannya baik kontraktor pelaksana maupun konsultan supervisi mengutamakan aspek kualitas, estetika, dan lingkungan dalam pekerjaan pembangunan bendungan.

"Konsultan supervisi harus mampu menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik karena memiliki peran penting sebagai wakil project owner. Kontraktor pelaksana juga harus memiliki eagerness atau antusiasme untuk menjaga kualitas pekerjaannya," tegas Basuki dalam keterangan resminya, Kamis (20/10).

Pada kesempatan ini, Basuki juga meninjau pembangunan Daerah Irigasi (DI) Bintang Bano seluas 4.200 ha untuk menyalurkan air dari Bendungan Bintang Bano. Progresnya rata-rata untuk seluruh paket saat ini mencapai 55,5% dan ditargetkan selesai tahun 2023.

"Saya minta seluruh jaringan dan bendung tuntas pada Agustus 2023 agar bisa berfungsi mensuplai air ke sawah-sawah masyarakat," kata Basuki.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Bendungan Rukoh Aceh Rampung Agustus 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×