Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sri Mulyani Indrawati resmi melepas jabatannya sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Tongkat estafet kepemimpinan Kementerian Keuangan kini diserahkan kepada Purbaya Yudhi Sadewa pada Senin (9/9/2025).
Dalam sambutannya, Purbaya menegaskan bahwa Indonesia telah melewati berbagai gejolak perekonomian, namun tantangan ke depan masih sangat kompleks.
“Banyak mimpi yang sudah terwujud, tetapi masih banyak juga pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” ujarnya.
Purbaya mengenang masa pandemi Covid-19 sebagai salah satu tantangan terbesar yang pernah dihadapi Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Analis Global Soroti Pencopotan Sri Mulyani Digantikan Purbaya, Apa Kata Mereka?
Menurutnya, pandemi yang awalnya merupakan krisis kesehatan berubah menjadi krisis ekonomi, lalu berlanjut ke konflik global yang semakin memperberat kebijakan pemerintah.
Ia menyebut, kala itu pemerintah berupaya keras menjaga stabilitas melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sejumlah paket stimulus diluncurkan untuk melindungi daya beli masyarakat, menopang sektor usaha, serta menjaga kondisi APBN dan kepercayaan pasar.
“Ini semua tidak mungkin tercapai tanpa kerja keras dan tingkatan yang solid dari seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Saat sibuk menghadapi krisis, Kementerian Keuangan juga tidak bersendiri melakukan reformasi. Justru, kita memanfaatkan krisis untuk mendorong perubahan struktural,” kata Purbaya.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan global yang kini dihadapi Indonesia, mulai dari perlambatan ekonomi di banyak negara, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, hingga percepatan teknologi.
Baca Juga: 22 Pejabat Baru Dilantik, Sri Mulyani Ingatkan Tugas Berat di Tengah Tantangan Global
Menurutnya, dinamika geopolitik akan menjadi salah satu faktor penentu arah kebijakan ekonomi ke depan.
Purbaya menekankan pentingnya jajaran Kementerian Keuangan memahami isu-isu strategis tanpa terjebak pada masalah kecil yang bisa menghambat kebijakan besar.
“Biasakan untuk berdiskusi dan mendengar suara dari luar, bukan hanya dari internal, teman-teman sendiri yang sudah pasti sepakat, agar tidak terjebak dalam echo chamber. Memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk mendapatkan insight yang baru,” tegasnya.
Selanjutnya: Rupiah Melemah ke Rp 16.442 per Dolar AS pada Selasa (9/9) Siang, Ini Sentimennya
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 9-11 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Ikan Baby Mas-Nila
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News