kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah gandeng Kedubes AS telusuri agen CIA dalam kasus Gayus


Kamis, 20 Januari 2011 / 13:09 WIB
Pemerintah gandeng Kedubes AS telusuri agen CIA dalam kasus Gayus


Reporter: Hans Henricus | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tudingan Gayus soal keterlibatan agen Central Intelligence Agency (CIA) terhadap kasus paspor palsu mengusik pemerintah. Pemerintah pun akan menelusuri kebenaran pernyataan Gayus itu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pernyataan Gayus itu perlu dicermati. "Nanti, kita teliti lebih lanjut," ujar Purnomo usai rapat koordinasi persiapan KTT ASEAN di Istana Wakil Presiden, Kamis (20/1).

Guna memuluskan upaya penelusuran itu, pemerintah akan menjalin kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). "Beberapa waktu ini kita mau ketemu dgn kedutaan juga untuk menanyakan," katanya.

Dia mengaku, hingga kini pemerintah belum mempunyai informasi jelas mengenai keterlibatan agen CIA, seperti pernyataan Gayus tersebut. Menurutnya, informasi yang ada saat ini adalah Gayus berhubungan dengan warga negara Amerika Serikat untuk membuat tiga paspor.

Makanya, Purnomo menyarankan sebaikanya menanyakan langsung ke Gayus informasi anggota CIA itu. Termasuk alasan mengapa di menyampaikan keterangan seperti itu. "Itu mesti ditanyakan ke Gayus. Tidak ada informasi itu," imbuhnya.

Sekadar informasi, Gayus menyampaikan keterlibatan anggota CIA itu usai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menajtuhkan vonis 7 tahun dan denda Rp 300 juta terhadap dirinya. Orang yang dituding Gayus sebagai agen CIA adalah John Jerome Grice, pembuat paspor palsu yang saat ini tengah dicari polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×