kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Pemerintah diminta beri insentif bea masuk kedelai


Kamis, 29 Agustus 2013 / 15:54 WIB
Pemerintah diminta beri insentif bea masuk kedelai
ILUSTRASI. Proyek pembangunan ruas jalan tol dalam kota Jakarta


Reporter: Erika Anindita | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah berdampak melejitnya harga sejumlah komoditas impor. Salah satunya kedelai, bahan baku tahu dan tempe.

Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS, mengatakan kenaikan harga kedelai merupakan konsekuensi dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Otomatis harga kedelai akan naik, bahkan termasuk harga daging. Karena itu, pemerintah harus mencari upaya-upaya bagaimana menyelamatkan industri kita. Mereka (pelaku industri) bagaimana pun yang paling terkena imbasnya," jelasnya di Jakarta, Rabu (28/8).

Menurut politisi partai bulan bintang ini, kebijakan pemerintah untuk menaikkan biaya impor barang mewah serta pemberian kemudahan untuk kegiatan ekspor merupakan skema yang biasa dilakukan oleh negara-negara lain dalam kondisi krisis seperti Indonesia saat ini.

"Jadi kalau untuk kedelai, karena biayanya cukup mahal, pemerintah harus memberikan insentif bea masuk," kata Sohibul.

Sehubungan dengan rencana pemerintah untuk mengimpor 600.000 ton kedelai hingga akhir tahun ini, ia belum bisa membandingkan antara jumlah yang diimpor dengan kebutuhan sesungguhnya.

"Masalahnya, bagaimana pemerintah memberikan insentif supaya impor kedelai tidak lebih mahal lagi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×