kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Tren Belanja Masyarakat Mulai Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya


Senin, 27 Oktober 2025 / 14:43 WIB
Tren Belanja Masyarakat Mulai Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Masyarakat berbelanja bahan pokok sayur mayur di pasar tradisional Jakarta, Rabu (18/6/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/06/2024. Berdasarkan data Intrabel BCA, hingga 21 Oktober 2025 pertumbuhan belanja tercatat menguat menjadi 5,9% secara tahunan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aktivitas konsumsi masyarakat menunjukkan tren peningkatan pada Oktober 2025.

Berdasarkan data Indeks Transaksi Belanja (Intrabel) Bank Central Asia (BCA), hingga 21 Oktober 2025 pertumbuhan belanja tercatat menguat menjadi 5,9% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dibandingkan September 2025 yang hanya meningkat 4,9% YoY.

Kepala Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, peningkatan konsumsi mulai terlihat sejak September 2025 lalu dan terutama didorong oleh kelompok kelas menengah ke atas.

“Mulai September Intrabel naik tinggi, pendorongnya terutama dari kelas menengah-atas,” tutur David kepada Kontan, Senin (27/10/2025).

Baca Juga: Karen Agustiawan Jadi Saksi Sidang Anak Riza Chalid

Menurut David, terdapat beberapa faktor utama yang menopang kenaikan belanja tersebut. Pertama, kepercayaan konsumen yang mulai pulih, seiring dengan meningkatnya faktor wealth effect juga seiring meningkatnya harga aset investasi.

Sebagaimana diketahui, wealth effect adalah terjadinya peningkatan nilai aset seseorang (seperti rumah atau saham) membuat mereka merasa lebih kaya, sehingga mereka cenderung meningkatkan pengeluaran mereka.

Kedua, tren realisasi belanja pemerintah yang mulai kencang menuju akhir tahun akhirnya mendorong belanja masyarakat.

Ketiga tren suku bunga mulai turun. Sebagaimana diketahui, Bank Indoensia (BI) telah melakukan pemangkasan BI-Rate sebanyak 150 basis poin sejak September 2024.

David menilai, tren penguatan konsumsi kemungkinan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

“(Tren konsumsi kedepan) kelihatannya tren masih kuat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa konsistensi realisasi belanja pemerintah menjadi kunci agar momentum ini tidak kembali melemah. Maklum, sejauh ini, tren belanja pemerintah hanya baru menguat menuju akhir tahun saja.

Baca Juga: Purbaya Ancam Blacklist Seumur Hidup Importir Pakaian Bekas Ilegal

Selanjutnya: Jepang Luncurkan Stablecoin Pertama yang Dipatok Mata Uang Yen

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 27-30 Oktober 2025, Mangga Harum Manis Super Diskon 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×