kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Akan Percepat Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus Ini


Jumat, 13 Januari 2023 / 17:27 WIB
Pemerintah Akan Percepat Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus Ini
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di gerbang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung di Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (17/7/2020). Pemerintah terus mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK). Dari 19 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah dibentuk, kebanyakan sudah berjalan.

Namun masih ada satu KEK yakni KEK Sanur yang sedang dalam tahap pembangunan.

Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Elen Setiadi mengatakan, selain itu ada lima KEK yang perlu didorong untuk pengembangan. Yakni dalam rangka realiasi investasi dan membuka lapangan kerja. Kelima KEK tersebut ialah KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Sorong, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), KEK Likupang.

"Dewan Nasional memberikan waktu 1 tahun kepada beberapa KEK tersebut untuk mempercepat pengembangan KEK-nya. Dan juga dilakukan pemantauan secara bersama untuk dilakukan pembahasan paling lambat setiap 6 bulan," kata Elen kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).

Baca Juga: Airlangga: KEK Berhasil Serap Tenaga Kerja 55.678 Orang Sepanjang 2022

Menurutnya, hambatan pengembangan lima KEK tersebut ialah masalah penguasaan dan pengelolaan lahan, kurangnya kemampuan badan usaha pengembang dalam penyediaan pendanaan, belum optimalnya pemberian fasilitas fiskal dan kemudahan di KEK.

Selain itu, juga masih kurangnya kapasitas manajemen dan belum adannya rencana bisnis dalam menarik investasi. Dalam hal ini diperlukannya dukungan infrastruktur dari pemerintah.

Adapun dalam mengotimalkan KEK, pemerintah terus melakukan penyelesaian hambatan yang ditemui dalam pengembangannya.

Langkah yang dilakukan antara lain fasilitasi penyelesaian hambatan yang ada dan memberikan asistensi dalam proses pemanfaatan fasilitas dan kemudahan. Kemudian dilakukan penyesuaian regulasi, peningkatan sistem Online Single Submission (OSS), peningkatan SDM, dan memberikan dukungan infrastruktur kepada KEK yang prospektif.

Terakhir pemerintah menyiapkan skema pembiayaan melalui skema penugasan khusus ekspor (PKE) dan kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Elen menjelaskan, realisasi investasi baru selama tahun 2022 di KEK sebesar Rp 30,9 triliun. Jumlah tersebut merupakan 27% dari kumulatif investasi. Selain itu KEK telah mampu membuka lapangan kerja baru sebanyak 27.526 orang atau 49% dari kumulatif tenaga kerja.

"Capaian kumulatif sampai tahun 2022, realisasi investasi sebesar Rp 113,2 triliun dan lapangan kerja sebanyak 55.678 orang," jelasnya.

Lebih lanjut, rencana realisasi investasi pada tahun 2023 ialah sebesar Rp 61,9 triliun dan dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 78.774 orang. Target tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen investasi Rp 214 triliun di KEK.

Baca Juga: Pemerintah Sepakati Bentuk KEK Kura-Kura Bali dengan Investasi Rp 104 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×