kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan genjot investasi langsung untuk perbaiki neraca pembayaran


Selasa, 12 Februari 2019 / 16:46 WIB
Pemerintah akan genjot investasi langsung untuk perbaiki neraca pembayaran


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memperbaiki neraca pembayaran indonesia (NPI) yang masih negatif sebesar US$ 7,1 miliar pada 2018. Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah memperbaiki transaksi modal dan finansial dengan memperbesar porsi investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).

Kemudian, pemerintah juga akan memperbaiki defisit neraca transasksi berjalan atau current account deficit (CAD)."Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan termasuk mendorong investasi dan mengembangkan ekspor," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (12/2). 

Kendati begitu, Darmin enggan membeberkan apa saja upaya konkret yang akan dan tengah ditempuh untuk memperbaiki neraca pembayaran. Ia berdalih saat ini rencana tersebut belum matang. Meski demikian, Darmin mengatakan, FDI menjadi prioritas pemerintah dalam upaya tersebut. 

Lebih lanjut, Darmin mengapresiasi kerja investasi portofolio yang sudah membaik sehingga nilai tukar rupiah kembali menguat meskipun tak banyak. Sedangkan Kementerian Keuangan (Kemkeu) fokus untuk menjaga iklim investasi yang kondusif untuk menarik FDI.

"Lingkungan investasi tentu akan sangat penting dan merupakan kerja bersama antara pemerintah pusat, daerah dan instrumen yang kita lakukan," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya, Selasa (12/2).

Selain itu, Kemkeu akan mendukung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian agar investasi yang dikelola di bawah institusi tersebut semakin menunjukkan kinerja yang baik.

Pada awal tahun ini, Darmin telah menyampaikan tiga kebijakan yang sudah dilakukan antara lain perbaikan iklim usaha melalui online single submission (OSS), fasilitas insentif perpajakan dan pengembangan vokasi. Sedangkan yang masih akan terus digarap adalah penyederhanaan prosedur ekspor dan memilih komoditas ekpor unggulan.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyarakan agar pemerintah melakukan jemput bola. Menurutnya, penyelenggaraan kemudahan berbisnis dan berbagai insentif perpajakan masih belum cukup. Lan mengistilahkannya, jangan hanya menggelar 'karpet merah'.

Untuk menarik FDI, pemerintah perlu mengarahkan para investor ke sektor manufaktur. Pun, pemerintah juga harus menentukan sektor manufaktur seperti apa yang akan menjadi fokus utama.

Sebab, selama ini FDI masih banyak bergerak di sektor sumber daya alam (SDA) yang sangat bergantung pada pergerakan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×