kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pembangunan infrastruktur masih perlu dilanjutkan


Minggu, 20 Agustus 2017 / 16:09 WIB
Pembangunan infrastruktur masih perlu dilanjutkan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 sebesar 5,4%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dengan target pertumbuhan ekonomi tersebut, investasi harus tumbuh lebih baik lagi.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai, target yang tertuang dalam RAPBN 2018 tersebut pemerintah mendesain dengan mempertimbangkan apa yang dicanangkan sejak lama, yaitu memperkuat daya saing dan mengundang investasi masuk.

“Pemerintah tetap dorong infrastruktur harus dilanjutkan walaupun ada kritik bahwa infrastruktur belum berperan terhadap ekonomi daerah. Tapi menurut saya ini masih dibutuhkan oleh masyarakat di luar Jawa,” kata dia di Jakarta, Sabtu (19/8).

Terpisah, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai, memang banyak faktor yang mempengaruhi investor masuk ke suatu negara. Deputi Koordinator Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengungkapkan, termasuk ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan pelabuhan, listrik dan tersedianya SDM yang terdidik.

“Paket-paket deregulasi yang diluncurkan oleh pemerintah yang intinya memberikan kemudahan berusaha dan fokus utama pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur telah memberikan sinyal positif dan optimisme bahwa keadaan Indonesia akan lebih baik daripada saat ini,” kata Azhar.

Bila iklim investasi tetap dijaga, maka minat investasi ke tanah air akan lebih baik. Saat ini, Indonesia menjadi lokasi yang diminati untuk investasi setelah Amerika Serikat, China dan India berdasarkan survei UNCTAD tahun 2017 terhadap CEO perusahaan-perusahaan multinasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×