Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini yang tercatat sebesar 5,01% year on year (yoy). Namun Darmin menilai, capaian tersebut juga tidak terlalu mengecewakan.
Darmin mengatakan, konsumsi rumah tangga di kuartal kedua lalu yang tercatat tumbuh 4,95% yoy, sedikit lebih tinggi dari kuartal pertama. Meski secara normal seharusnya bisa tumbuh mencapai 5% yoy, dia menilai, pertumbuhan tersebut tidak mengonfirmasi adanya pelemahan daya beli. "Itu data per akhir Juni pada saat Lebaran. Tahun lalu Juli Lebaran," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Selasa (8/8).
Darmin bilang, adanya Lebaran di akhir Juni membuat masyarakat menahan konsumsinya agar bisa berbelanja di kampung halaman. "Supaya keren. Itu sangat normal," tandasnya.
Darmin mengatakan, pola itu juga tercermin pada Lebaran tahun lalu yang jatuh di awal Juli atau di awal kuartal ketiga 2016. Hal itu membuat konsumsi rumah tangga di kuartal ketiga melambat.
Di sisi lain, penurunan konsumsi pemerintah di kuartal kedua lalu yang sebesar 1,93% yoy, lebih karena penurunan realisasi belanja rutin dan belanja barang. Penurunan konsumsi pemerintah tersebut lanjut dia, di luar realisasi belanja modal. "Konsumsi pemerintah itu tidak termasuk belanja bikin jembatan, belanja modal," tambahnya.
Sebab, belanja modal pemerintah kuartal kedua naik 4,36% yoy. Walaupun pertumbuhannya melambat dibanding kuartal pertama yang tumbuh 15,6% yoy. "Jadi secara keseluruhan ya pertumbuhan ekonomi kita tidak jelek. Walaupun tidak sebagus yang diharapkan," kata Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News