kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan Empat Rumah Sakit Vertikal Kemenkes Hampir Rampung


Kamis, 08 Agustus 2024 / 22:07 WIB
Pembangunan Empat Rumah Sakit Vertikal Kemenkes Hampir Rampung
ILUSTRASI. Kemenkes tengah mengembangkan empat rumah sakit unit pelayanan terpadu (UPT) vertikal . ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah mengembangkan empat rumah sakit unit pelayanan terpadu (UPT) vertikal di wilayah Indonesia tengah dan timur.

Keempat rumah sakit tersebut meliputi Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar di Sulawesi Selatan, Rumah Sakit UPT Vertikal Surabaya di Jawa Timur, Rumah Sakit UPT Vertikal Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, dan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua.

Rumah sakit UPT Vertikal ini dirancang untuk menjadi pusat layanan spesialistik dan subspesialistik dalam menangani tiga penyakit katastropik utama di Indonesia, yaitu penyakit jantung, kanker, dan stroke. Fasilitas dan infrastruktur di rumah sakit ini akan mengikuti standar internasional guna memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

Dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, menjelaskan bahwa keempat rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi pusat unggulan (Center of Excellence) dalam penanganan penyakit katastropik di Indonesia bagian tengah dan timur.

“Output jangka pendek yang diharapkan dari Center of Excellence Penyakit Katastropik di wilayah timur adalah mengurangi rujukan pasien ke luar wilayah. Dengan demikian, kebutuhan pelayanan rujukan berkualitas di wilayah tersebut dapat terpenuhi,” ungkap Dr. Azhar di Jakarta, pada Selasa (6/8).

Baca Juga: Uji Petik Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kementerian Kesehatan

Dr. Azhar juga menambahkan bahwa dalam jangka panjang, tujuan utama dari Center of Excellence adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan dengan menyediakan layanan sesuai dengan golden period (periode emas) untuk penanganan penyakit. Contohnya, stroke dapat ditangani dengan layanan trombolisis atau clipping.

Trombolisis adalah metode untuk mengatasi stroke iskemik dengan menghancurkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah di otak, sementara clipping adalah prosedur untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma di pembuluh darah otak guna mencegah stroke hemoragik.

Dr. Ady Iswadi Thomas, MARS, Ketua Tim Kerja Pengampuan Jejaring Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU dan KIA), menambahkan bahwa kehadiran Center of Excellence ini diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian.

“Dari sisi layanan kesehatan, kami berharap layanan dapat diakses secara merata, sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pasien, serta pembiayaan kesehatan,” kata Dr. Ady.

Lebih lanjut, Dr. Ady menjelaskan bahwa pemenuhan alat kesehatan di rumah sakit ini akan meningkatkan kompetensi rumah sakit dalam memberikan diagnostik dan terapi yang tepat, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.

Adapun progres pembangunan fisik rumah sakit vertikal Kemenkes hingga 29 Juli 2024 adalah sebagai berikut:

  1. RS UPT Vertikal Makassar: Penyelesaian fisik mencapai 93,7%, dengan target selesai pada 31 Desember 2024 dan usulan soft launching pada akhir Agustus 2024.
  2. RS UPT Vertikal Surabaya: Penyelesaian fisik mencapai 94,14%, dengan target selesai pada 16 Agustus 2024 dan soft launching pada Agustus 2024.
  3. RS UPT Vertikal IKN: Penyelesaian fisik mencapai 66,74%, dengan target selesai pada 31 Desember 2024 dan soft launching pada Agustus 2024.
  4. RS UPT Vertikal Papua: Penyelesaian fisik mencapai 70,49%, dengan target selesai pada 31 Desember 2024 dan soft launching pada Oktober 2024.

Baca Juga: Pendidikan Kedokteran Mahal, Indonesia Krisis Dokter

Dr. Azhar Jaya juga berharap bahwa kehadiran Center of Excellence untuk penyakit katastropik di wilayah tengah dan timur Indonesia dapat mengurangi rujukan pasien ke rumah sakit di Jakarta atau kota besar lainnya seperti Makassar dan Bali.

“Dengan adanya rumah sakit ini, waktu tunggu pasien untuk menerima layanan dapat diperpendek. Pasien tidak perlu menunggu lama atau bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan, sehingga angka kesakitan dan kematian dapat ditekan,” jelasnya.

Dr. Ady Iswadi Thomas menambahkan bahwa dengan meningkatnya akses dan kompetensi rumah sakit di wilayah timur, pasien tidak perlu lagi antre panjang di Jakarta untuk mendapatkan layanan kesehatan.

“Peningkatan akses di wilayah timur melalui Center of Excellence Penyakit Katastropik akan berdampak positif pada pengurangan rujukan pasien, sehingga mereka dapat memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan tanpa harus menunggu lama di Jakarta,” pungkasnya.

Selanjutnya: Insentif Likuiditas Bank Sentral Dorong Penyaluran Kredit Perbankan

Menarik Dibaca: 7 Kebiasaan untuk Memudahkan Persalinan, Bumil Wajib Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×