Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menandatangani surat pengangkatan Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Chatib Basri yang selama ini merangkap sebagai Menteri Keuangan.
Presiden mengangkat Mahendra sebagai Kepala BKPM untuk menjaga hubungan baik antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan BKPM. Hal ini disampaikan oleh Firmanzah, Staf Khusus Presiden kepada KONTAN Senin (16/9).
Ia bilang, hubungan BKPM dengan Kemenkeu harus terjalin dengan baik, karena kedua lembaga itu harus bersinergi dalam mendatangkan investasi di Indonesia. "Pak Mahendra selama ini ada di Kemenkeu, dan diharapkan setelah menjadi kepala BKPM ada kerja sama dengan Kemenkeu bisa dijaga atau bahkan ditingkatkan untuk mendatangkan investor," ujarnya.
Firmanzah melanjutkan, kerja sama antara BKPM dan Kemenkeu sangatlah penting, khususnya dalam memberikan insentif untuk menarik investor datang ke Indonesia. Nah, perlu diketahui, pemberian insentif untuk investor adalah kewenangan dari Kemenkeu, sementara untuk mendatangkan investor adalah tugas BKPM. "Itulah alasan presiden mengapa memilih Mahendra," terang Guru Besar Ekonomi dari Universitas Indonesia ini.
Dalam kondisi gejolak ekonomi saat ini, pemerintah ingin agar investasi bisa berkembang. Salah satu cara untuk menarik investasi itu adalah dengan mengurangi tahap perizinan yang selama ini membuat investor ogah ke Indonesia.
Nah, dengan terpilihnya Mahendra, maka investasi dalam negeri diharapkan bisa digenjot lagi melalui pemberian insentif seperti pengurangan pajak maupun insentif dalam bentuk lainnya.
Sebelumnya, santer nama Dino Pati Jalal disebut-sebut sebagai calon kepala BKPM. Namun, seperti diketahui bersama, Dino lebih memilih menjadi calon presiden dalam konvensi Partai Demokrat ketimbang maju menjadi kepala BPKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News