kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemanfaatan frekuensi broadband akan menyokong ekonomi digital


Selasa, 12 November 2019 / 15:12 WIB
Pemanfaatan frekuensi broadband akan menyokong ekonomi digital
ILUSTRASI. Teknisi Telkomsel sedang melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan frekuensi Broadband Wireless Access (BWA) 2300 MHz atau akses nirkabel pita lebar dapat mendorong ekonomi digital. 

Pengamat Kebijakan Publik The Prakarsa Ah Maftuchan mengatakan, pembangunan konektifitas internet serta akses data melalui pengembangan Infrastruktur teknologi komunikasi informasi harus dikembangkan agar dapat menunjang pengembangan ekonomi digital nasional dan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: OVO dan Alfamart cerai, mulai 13 November top up OVO tak bisa lagi di Alfamart

Menurutnya pengembangan akses internet yang baik akan menuntaskan ketertinggalan infrastruktur information and communication technologies (ICT), menciptakan pemerataan layanan internet dan menurunkan kesenjangan ekonomi dan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia. 

Optimalisasi frekuensi dapat menciptakan ketersediaan tarif akses internet yang terjangkau murah. Dus, kita akses internet dapat berjalan secara merata ekonomi digital dapat berkembang sampai ke pelosok yang selama ini terkendala akibat akses internet yang tidak baik.

“Jadi, frekuensi broadband harus dioptimalkan pemanfaatannya agar frekuensi tidak menjadi lahan tidur karena dikuasai operator tetapi tidak dimanfaatkan", ujar Ah Maftuchan dalam Diskusi Publik Konektivitas dan Optimalisasi Pemanfaatan Frekuensi, Selasa (12/11).

Ah Maftuchan menegaskan, sekiranya pemerintahan saat ini dapat memasukan pengembangan Infrastruktur teknologi komunikasi informasi dalam program Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Bila hal itu terjadi maka kebijakan pemerintah di kemudian hari untuk pengembangan konektivitas internet mempunyai pedoman yang terukur.

Baca Juga: Per 13 November, Bank Mandiri alihkan layanan internet banking ke Mandiri Online



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×