kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pelantikan Hambit cuma bakal jadi contoh buruk


Kamis, 26 Desember 2013 / 15:15 WIB
Pelantikan Hambit cuma bakal jadi contoh buruk
ILUSTRASI. Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 40 Dibuka Di Prakerja.go.id, Simak Cara & Syarat


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menganggap tidak pantas jika tersangka kasus dugaan suap pemilihan kepala daerah Hambit Bintih tetap dilantik sebagai bupati Gunung Mas. Menurut Busyro, pelantikan Hambit akan mubazir.

“Setelah dilantik juga tidak efektif, tidak boleh aktif, mubazir dan menjadi contoh kebijakan yang buruk jika tetap dilantik,” kata Busyro melalui pesan singkat, Kamis (26/12/2013).

Busyro mengatakan, penerapan Undang-Undanga Pemerintahan Daerah Nomor 32 Tahun 2004 seharusnya menghormati aspek moral sebagai esensi setiap undang-undang. KPK, menurutnya, memandang korupsi sebagai skandal moral sehingga dirasa tidak pantas jika tersangka kasus dugaan korupsi masih dilantik sebagai kepala daerah.

“Elok sekali jika mendagri memihak pada pilihan etika dan moral daripada menerapkan UU, tetap menabrak moral kepentingan,” ucapnya.

Dia juga mengutarakan, krisis kepemimpinan cenderung terjadi karena banyaknya kasus dugaan korupsi di pemerinah daerah.

Sebelumnya, Mendagri berencana melantik Hambit di Rumah Tahanan Kompleks Polisi Militer Kodam Jaya, Guntur, Manggarai, Jakarta Selatan. Hambit mendekam di tahanan sebagai tersangka kasus suap terkait penanganan perkara sengketa Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas di Mahkamah Konstitusi. Dia diduga menyuap Ketua MK Akil Mochtar melalui anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Khairun Nisa. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×