Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memutuskan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai hari ini, Jumat (30/12). Keputusan itu dengan pertimbangan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin melandai
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menyambut baik soal pencabutan PPKM yang telah diresmikan Presiden Jokowi. Pasalnya, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia sudah memasuki status terkendali setelah 8 bulan terakhir parameter penilaian covid-19 sudah berada dibawah standar WHO.
“Kadin Indonesia melihat rencana ini sudah tepat, dengan syarat kekebalan serta imunitas dari masyarakat tetap harus ditingkatkan melalui vaksinasi booster, yang saat ini masih hampir mencapai 30% per 29 Desember kemarin” jelas Arsjad dalam keterangan resminya, Jumat (30/12).
Baca Juga: Sambut Baik Pencabutan PPKM, Pengusaha Imbau Pemerintah Tetap Waspada
Arsjad mengatakan, pencabutan PPKM akan menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk menata kembali usahanya, terutama bagi para pelaku usaha yang sempat lesu akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Mengenai pencabutan PPKM, buat kami sebagai usahawan, pelaku usaha, tentunya sangat menyambut baik rencana ini. Dengan dicabutnya PPKM, maka mobilitas masyarakat akan terus meningkat sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Arsjad.
Lebih lanjut, Ketum Kadin tersebut menyatakan bahwa pencabutan PPKM akan membuat sektor pariwisata dan retail kembali menggeliat. Pasalnya, tahun 2020, sektor pariwisata sangat terpukul namun akhirnya perlahan bangkit.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,73% ke Level 6.850 dalam Sepekan, Cermati Sentimen Pendorongnya
“Jika dilihat dari PDB sektor akomodasi pertumbuhannya sudah normal sepanjang tahun 2022. Retail juga sama, sudah pulih kembali. Investasi juga sudah sesuai target,” ucapnya.
Dirinya bilang, industri retail selama 2022 perlahan-lahan tumbuh. Memang selama Maret 2020 hingga Maret 2021 lebih dari 1.500 gerai retail gulung tikar. Namun, kini sektor perdagangan domestik tumbuh dengan baik.
Badan Analisa Informasi dan Kebijakan (BAIK) Kadin memproyeksikan sektor ini akan tumbuh sebesar 4,4-4,8% di 2023. Pariwisata juga terlihat berada di jalur positif.
Wisatawan mancanegara dan domestik telah bebas bepergian di Indonesia, hal ini mendorong peningkatan sektor akomodasi, makanan, dan minuman. Kadin memproyeksikan pertumbuhan sektor ini bisa mencapai 4,2% di 2023.
Pandemi Covid-19 telah memberikan peringatan bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia akan pentingnya penguatan ketahanan di bidang kesehatan.
Baca Juga: PPKM Dicabut, Pembiayaan untuk Penanganan Pasien Covid-19 akan Dievaluasi
Sektor kesehatan masih memiliki potensi untuk terus berkembang dengan penekanan lebih besar pada tindakan pencegahan seperti vaksin, perawatan jarak jauh (telemed), dan penggunaan teknologi untuk deteksi dini penyakit. Industri farmasi dan alat kesehatan juga diprediksi terus berkembang di 2023.
Meskipun PPKM sudah ditiadakan, mindset masyarakat sudah banyak berubah. Kesadaran masyarakat akan kesehatan jauh lebih meningkat dari sebelum pandemi dan mereka cenderung lebih mandiri dalam mendeteksi gejala Covid menggunakan PCR ataupun antigen dan mencari pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News