Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, buntut dari harga daging sapi yang tinggi, sejak semalam di Bekasi dan Tangerang sudah terlihat pedagang daging yang mulai mogok berdagang.
"Tadi pagi sudah merata di hampir pasar-pasar di DKI Jakarta, semua mogok karena bentuk protes kepada pemerintah karena memang harganya tidak kunjung turun," kata Abdullah saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (20/1).
Ikappi, kata Abdullah, tak dapat mencegah aksi mogok yang dilakukan para pedagang daging sapi tersebut. Aksi mogok menjadi satu bentuk protes kepada pemerintah dan mengingatkan agar ada pengawalan dalam rantai distribusi daging sapi yang panjang.
Baca Juga: Harga tinggi, pedagang daging sapi mogok jual mulai 20-24 Januari, ini alasannya
"Ini bagian protes pedagang untuk mengingatkan kepada pemerintah agar membantu mereka mengawal rantai distribusi yang panjang dan melelahkan, dan harganya gila-gilaan. Logikannya gini, kalau kami jual rugi sehari mungkin enggak ada masalah, tapi kalau tiga hari kan berat," ujarnya.
Abdullah menambahkan, harga daging sapi saat ini sudah masuki level yang cukup mengkhawatirkan jika terus menerus dibiarkan. Saat ini, di pasaran harga daging sapi mencapai Rp 120.000 hingga Rp 130.000 per kilogram.
Dari data di website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (IHPSN) pada Rabu (20/1), harga daging sapi kualitas 2 di seluruh Indonesia berada di kisaran Rp 112.950 per kilogram. Kemudian di DKI Jakarta per Rabu (20/1) daging sapi kualitas 1 dikisaran Rp 135.850 per kilogram, dan daging sapi kualitas 2 seharga Rp 122.500 per kilogram.
Selanjutnya: Perhatian! Pedagang daging sapi Jabodetabek mogok mulai hari ini, apa sebabnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News